GenPI.co Jatim - Hasil imbang 1-1 yang diraih oleh Persik Kediri saat menjamu Borneo FC pada laga perdana putaran kedua Liga 1, Sabtu (8/1), harus dibayar mahal.
Tim berjuluk Macan Putih itu harus kehilangan penjaga gawang mereka Adi Satryo.
Kiper muda tersebut harus dibawa ambulan ke rumah sakit setelah bertabrakan dengan pemain Borneo FC Kei Hirose.
“Pemain saya hampir dibunuh yang terpenting adalah keselamatan kiper saya, saya tidak peduli dengan hasil ini," ujar Pelatih Kepala Persik Kediri Javier Roca saat konferensi pers, Sabtu (8/1).
Adi Satryo sempat tak sadarkan diri setelah berbenturan dengan Kei Hirose. Roca memastikan bahwa kipernya tersebut saat ini sudah sadar.
"Saya tadi masuk lapangan melihatnya tidak sadar, tapi saat sudah berada di rumah sakit dikabarkan dia telah sadar,” katanya.
Sementara itu terkait pertandingan, pelatih asal Chili itu mengakui anak asuhnya masih memiliki banyak kesalahan-kesalahan.
“Masih banyak kesalahan jadi saya akan tetap mengevaluasi terus permainan dari tim,” katanya.
Dia menyebutkan, pertandingan melawan Bornoe FC terbilang cukup keras. Wasit pun sampai harus mengeluarkan satu kartu merah. Terpenting bagi Roca adalah keselamatan para pemain.
“Nantinya putaran kedua sepertinya akan lebih keras dari yang saya kira, penting pemain saya selamat,” tegasnya.
Selaras dengan hal tersebut, bek Persik Kediri Arthur Irawan mengatakan, hasil pertandingan tidak begitu penting. Menrutunya, yang terpenting adalah keselamatan nyawa dari kiper Adi Satryo.
“Yang terpenting adalah Ady Satryo selamat, hasil bukanlah yang terpenting saat ini,” ucap Arthur. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News