Bonek Kartu Kuning Iwan Bule, Buat Surat Terbuka ini Isinya

05 Februari 2022 18:30

GenPI.co Jatim - Suporter Persebaya Surabaya, Bonek membuat surat terbuka yang diunggah pada akun instagram @greennord.27 yang diketahui semua koordinator tribun seluruh Bonek.

Pada surat tersebut, Bonek memberika kartu kuning kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule.

Inti dari surat terbuka yang dilayangkan Bonek terhadap Ketua Umum PSSI Iwan Bule itu ada tiga, yakni kualitas Liga 1 yang tak kunjung ada perbaikan, kepemimpinan wasit beserta perangkat wasit, dan terakhir adalah memaksakan tim bermain dengan keterbatasan pemain lantaran terpapar covid-19.

BACA JUGA:  Tampil Kurang Optimal, Persija Optimis Patahkan Rekor Arema FC

BACA JUGA:  Madura United vs Persela, Jafri Sastra Akui Was-was

Di akhir surat terbuka yang dibuat Bonek untuk Ketua Umum PSSI Iwan Bule itu menuntut adanya perbaikan, sesuai tiga poin itu.

Apabila tak ada perubahan, Bonek bersiap untuk berangkat ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Iwan Bule.

BACA JUGA:  Madura United Siap Lawan Persela, Target Poin Penuh

Nah, berikut ini adalah isi surat terbuka Bonek untuk Ketua Umum PSSI Iwan Bule. (*)

"SURAT TERBUKA

Kartu Kuning Untuk Iwan Bule

Liga sepak bola tanah air menuju penghujung. Tapi, tidak ada tanda-tanda perbaikan sedikitpun dari kompetisi kasta tertinggi tanah air ini. Sejumlah masalah klasik masih saja terjadi. Bahkan makin telanjang dipertontonkan. Tragisnya federasi bergeming.

Kualitas dan integritas wasit yang berada di titik nadir adalah salah satu aib yang masih terpelihara. Keputusan yang syarat "standar ganda" masih terus dipraktekkan tanpa rasa bersalah. Peluit mereka berbunyi bukan lagi untuk menenegakkan regulasi, melainkan untuk mengamankan kepentingan.

Hari ini, ada pemain yang sengaja menendang perut lawan, dibiarkan saja tanpa sanksi. Sementara besok, ada pemain merebut bola yang membuatnya berbenturan dengan pemain lawan, langsung diusir dari lapangan dengan kartu merah. Kesetaraan di mata hukum tak lagi berlaku.

Ada tim yang nyaris menang, malah dipaksa berbagi poin dengan tuan rumah lewat keputusan-keputusan wasit yang berat sebelah. Itu setelah pemain dalam posisi onside divonis offside sehingga peluang emas yang bisa berujung gol harus patah oleh integritas pengadil lapangan yang keropos.

Kasus lain yang tidak kalah jahatanya adalah, ada tim yang dipaksa bermain kendati jumlah pemain mereka sedang terjangkit Covid-19 dalam jumlah yag massif. Bahkan untuk memenuhi syahwat federasi, pemain yang masih cedera pun dipaksa mengisi kuota di line up pemain. Kurang ajar!

Memang, akhir-akhir ini Bali tidak bersahabat bagi para peain bola yang sedang berkompetisi di sana. Saat ini saja, hampir menembus 100 kasus pemain dan official yang terinfeksi Covid-19. Sudah di luar batas kewajaran. Salah satu penyebabnya, jadwal bertanding di tengah malam yang sangat rawan bagi kesehatan pemain.

Meski begitu, federasi diam saja. Padahal, mereka sadar bahwa berdiam diri melihat kejahatan yag dipraktekkan secara terus menerus, sama halnya mereka mengakui dan menjadi bagian dari pelaku kejahatan itu sendiri. Janji untuk berubah pun seperti jauh panggang dari api.

Kini, kami jengah melihat sepak bola tanah air yang mulai sekarat dalam kendali Achmad Iriawan alias Iwan Bule itu. Dengan begitu, kami putuskan berikan KARTU KUNING sebagai peringatan awal bagi Iwan Bule dan kroni-kroninya yang terbukti tidak becus mengurusi sepak bola tanah air.

Sikap tegas kami ini adalah peringatan terakhir. Bila Iwan Bule tidak juga melakukan perbaikan terutama di kompetisi sepak bola yang sedang berjalan, maka jangan salahkan kami siap berbondong-bondong gruduk Jakarta, sekaligus memberikan KARTU MERA. IWAN BULE OUT!

RAPATKAN BARISAN
KULONUWUN JAKARTA : 22 - 2 2022
Salam Satu Nyali... WANI."

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM