GenPI.co Jatim - Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso kecewa dan menyayangkan hasil 3-3 saat melawan Persija Jakarta dalam lanjutan BRI Liga 1, Senin (14/2) kemarin di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Rasa kecewa pelatih 51 tahun itu wajar, sebab Persebaya sudah unggul 3-1 atas rivalnya itu, bahkan Persija bermain 10 orang pemain, sejak menit ke-65 karena Ryuji Utomo diganjar kartu merah.
"Saya cukup kecewa dengan gol-gol di menit terakhir, gol kedua dan ketiga pemain belakang kurang sabar," ujarnya.
Aji menyebut, hasil imbang ini berimbas pada peluang Green Force untuk meraih gelar juara musim 2021/2022.
"Akhirnya jalan kami untuk di jalur juara malam ini hilang," jelasnya.
Aji menyebut, hal semacam ini dipastikan sudah dilakukan evaluasi, pasca menghadapi Persela Lamongan yang berkesudahan 2-2, Kamis (10/2).
Saat itu, Green Force juga dalam posisi unggul 2-1. Namun, kemenangan harus sirna saat pertandingan menyentuh menit 90+2.
"Sudah saya sampaikan dan evaluasi menyeluruh saat kita ditahan oleh Persela. Namun, kembali terjadi lagi di menit-menit akhir (menghadapi Persija), pemain tidak fokus sampai peluit panjang berbunyi," terangnya.
Bahkan, Aji pun kembali menekankan bahwa diri merasa cukup kecewa dengan performa timnya, lantaran hasil seperti ini tak perlu terjadi jika pemainnya tetap fokus.
"Kalau kesulitan mental sepertinya tidak. Melawan 10 pemain mungkin anak-anak terlalu menyepelekan lawan di menit-menit terakhir," tegasnya.
Sementara itu, penyerang Persebaya Syamsul Arif menyebut, meski peluang meraih juara semakin tipis, namun dia tetap yakin timnya bisa terus bersaing di papan atas.
"Kita sebagai pemain harus yakin dengan segala kondisi. Namun harus realistis dengan (hasil) hari ini memperkecil peluang juara. Namun, masih ada sembilan pertandingan lagi, saya rasa masih bisa kita bersaing di papan atas," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News