GenPI.co Jatim - Arema FC harus menelan kekalahan 0-1 melawan Persebaya Surabaya dalam laga bertajuk Derbi Jatim, Rabu (23/2) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Nah, usai Derbi Jatim berakhir, tersiar kabar kurang baik, dimana terjadi aksi vandalisme yang menyasar Sekolah Sepak Bola (SSB) Asifa milik Aji Santoso.
Mengetahui aksi vandalisme itu, Owner Asifa Nuzul Zulkifli mengatakan tidak ada kerusakan berarti. Sebab, Aremania hanya melakukan penyerbuan terhadap asrama tersebut.
Selain itu, para pendukung Singo Edan juga menyuarakan yel-yel dan meletakkan berbagai spanduk protes yang menyerukan jika pelatih Aji Santoso adalah penghianat. Tak hanya itu saja, salah satu fasilitas mobil elf pun turut menjadi korban vandalisme.
“Sekitar jam 1 malam mereka ngeluruk asrama. Mereka tidak sempat melakukan kerusakan berarti,” kata Nuzul, Kamis (24/2).
Atas kejadian itu, Nuzul sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh oknum kelompok suporter. Menurutnya rivalitas dalam sepakbola hanyalah 90 menit, selebihnya sudah kembali seperti biasa lagi.
Menurut Nuzul, aksi tersebut dilakukan oleh kelompok yang kurang teredukasi.
“Saya berharap ini jadi pelajaran, terutama suporter Arema yang mempertahankan eksistensinya, dan mereka yang sudah cukup dewasa menerima hasil. Mungkin ada kelompok kecil yang kurang teredukasi sehingga melakukan tindakan semalam,” jelasnya.
Nuzul menegaskan, akibat ulah kelompok itu perwakilan manajemen Arema FC langsung bergerak cepat menghubungi Aji Santoso dan siap bertanggung jawab.
“Paginya sudah komunikasi dengan manajemen Arema, mereka siap tanggung jawab. Spanduk yang bertuliskan rasis dan kata-kata kasar sudah dicopot, saya rasa masalah ini sudah beres,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News