GenPI.co Jatim - Kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di duel klasik pekan ke-27 Liga 1 menyulut kekecewaan.
Sejumlah oknum mengatasnamakan Aremania melakukan aksi vandalisme di sekolah sepak bola (SSB) milik Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana berharap Aremania, suporter Arema FC tidak berlebihan dalam menyikapi kekalahan.
Dia memahami reaksi kekecewaan atas kekalahan Arema FC. “Itu bukan wujud loyalitas tanpa batas tapi justru merusak sportivitas sepakbola kita," ujarnya, Kamis (24/2).
Sebagai petinggi klub dirinya meminta maaf dan akan bertanggung jawab atas kelakuan oknum suporter yang merugikan tersebut.
"Seperti disampaikan kapten Arema FC kalau kalah kita bilang kalah dan kita harus terus berbenah. Kita jaga Arema FC sebagai klub yang memiliki martabat,” katanya.
Gilang memastikan Arema FC langsung bertanggung jawab terkait mobil operasional milik ASIFA yang rusak.
“Kami juga tanggung jawab atas kerusakan aset milik Coach Aji Santoso,” kata pria yang akrab disapa Juragan 99 tersebut.
Langkah manajemen Arema FC itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas Malang Raya.
Menurutnya, Aji Santoso juga merupakan warga Malang Raya juga telah memaafkan dan tetap menjaga kondusifitas Malang.
Arema FC merupakan klub yang menjujung tinggi sportifitas. Gilang pun mengaku tak segan menyampaikan selamat kepada Persebaya yang berhasil mengalahkan Singo Edan di pekan ke-27.
Gilang yakin bahwa Arek-arek Malang memiliki jiwa ksatria dalam menyikapi kekalahan. Hasil negatif akan menjadi cambuk agar tim Singo Edan bisa lebih baik lagi kedepannya.
“Usai kalah kami langsung bergerak cepat. Berusaha menguatkan mental pemain, karena sekali lagi Arema masih berada di jalur untuk menjadi juara musim ini. Itu yang harus diselamatkan,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News