GenPI.co Jatim - Permainan yang tidak memuaskan dipertontonkan oleh Arema FC saat melakoni laga melawan Persib Bandung di pekan ke-30 BRI Liga 1, Rabu (9/3).
Arema FC sebenarnya unggul lebih dulu melalui kaki Jayus Hariono, sebelum akhirnya Bruno Catanhede membalikkan skor menjadi 1-2.
Aremania mengkritik habis-habisan performa tim yang selalu menurun di setiap laga bigmatch. Permainan Singo Edan juga dinilai tak menunjukkan peforma terbaik pada laga-laga penting.
Perwakilan Aremania Ahmad Ghazali menyampaikan bila Arema FC sudah tidak memiliki mental juara. Tim juga dinilai tak punya strategi yang mumpuni untuk mengalahkan lawan.
"Kalau bilang juara musim ini ya mukjizat, lihat saja rival di papan atas apakah mereka itu mudah terjegal? Tentunya sulit, mukjizat sekali," tutur Ghazali pada GenPI.co Jatim, Kamis (10/3).
Dia juga menyebut, menurunnya performa tim disebut-sebut karena kehilangan sosok bapak yang mampu membimbing ke jalur kemenangan.
"Berbeda dengan sosok Iwan Budianto yang berani turun ke lapangan langsung ketika menghadapi rival. Kali ini, dia (Gilang Widya Permana, red) tidak memiliki hal yang dimiliki IB," tuturnya.
Ghazali melihat jika jajaran manajemen Arema FC sudah tidak berminat untuk membangkitkan semangat juara di tahun ini.
Karakter permainan Arema FC selalu menghilang di setiap laga. Permainan Singo Edan disebutnya menurun pada babak kedua, dan saat para pemain sudah mencetak gol.
"Kalau bisa saya bilang Arema FC sekarang seperti goder, wes elek (jelek, red). Main bagus di babak pertama saja," katanya.
Sebagai informasi tambahan, Arema FC dapat dibilang gagal melanjutkan tren positifnya menjadi tim yang tidak terkalahkan di musim ini.
Tren tersebut putus dari Persebaya. Kemudian, dalam setiap laga yang dihadapi oleh Singo Edan selalu berakhir dengan hasil yang kurang memuaskan baik dari segi permainan dan strategi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News