GenPI.co Jatim - Pelatih Javier Roca sempat diragukan saat pertama kali menangani Persik Kediri.
Namun, manajemen klub berjuluk Macan Putih tersebut memiliki pertimbangan lain. Pelatih asal Chile tersebut dinilai tahu betul karakter permainan sepak bola Indonesia.
Sepuluh tahun bermain di Liga Indonesia membuat Javier Roca tahu betul karakter sepak bola Tanah Air.
Terbukti, dia sukses memperbaik peforma Persik Kediri. Tim tersebut dibawanya menembus papan tengah dari sebelumnya di zona degradasi di Liga 1.
Secara permainan, Persik terlihat lebih bermain ngeyel dan berkarakter.
"Kalau filosofinya seperti yang saya sudah bilang. Itu kamu kasih ke teman yang pakai baju ungu juga. Di situ kita bisa bangun permainan. Kalau kamu kalah bola udah, kamu kejar," ujarnya mengutip Ngopibareng.id.
Dia mengatakan, dari situ kemudian terlihat kemampuan masing-masing pemain.
Mantan pemain Persebaya itu mengakui bukan karakter yang memaksakan permainan harus seperti apa.
"Mereka bisa teridentifikasi dengan permainan, Karena saya bukan sosok yang memaksa dengan permainan seperti itu. Kita bawa forum untuk didiskusikan, gimana enaknya main? Menurut kalian bagaimana," ujarnya.
Roca menilai, setiap pemain harus memiliki filosofi hidup untuk sepak bola. Tak hanya itu, pemain wajib punya jiwa untuk saling memiliki klub ini.
Pelatih 50 tahun itu mengakui selama menjalani kompetisi di Bali semua kebutuhan pemain diatur.
"Jadi, selama tinggal di Bali 3 bulan, saya semua yang mengatur mulai makanan, sesi latihan, hingga istirahat. Mereka bangun harus isi formulir, setelah latihan isi formulir lagi," bebernya.
Dia juga mempersilakan para pemainnya untuk menilai sendiri metode latihan yang telah dijalani.
"Saya bikin program latihan. Setelah latihan, mereka diizinkan untuk menilai latihannya keras atau gampang . Jadi, saya salut sama mereka para pemain profesional. Itulah hidup untuk sepak bola," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News