GenPI.co Jatim - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengaku risau kepada Aremania yang masih melakukan aksi merugikan.
Dia mengimbau suporter klub Arema FC untuk tidak lagi menyalakan flare dan chant rasis di stadion.
“Animo Aremania mampu memberikan semangat tersendiri bagi pemain. Tetapi ada hal yang membuat saya risau yakni masih adanya chant bernada rasis dan flare yang sampai berujung pada dihentikannya pertandingan,” ungkap pria yang akrab di sapa Juragan 99 ini, Kamis (9/6).
Kekhawatiran Gilang bukannya tanpa dasar, mengingat kompetisi segera dimulai. Tentunya chant rasis dan flare bisa mengundang sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis).
Dirinya berharap kejadian tersebut tidak ada lagi pada pramusim Piala Presiden 2022. Gilang meminta suporter lebih disiplin mendukung timnya.
“Saya rasa pertandingan uji coba bahkan pra musim nanti tidak hanya trial untuk tim, tapi juga untuk suporter sebelum memasuki kompetisi resmi. Hal semacam itu bisa mengundang sanksi Komdis dan merugikan klub,” tegasnya.
Dia juga mengaku banyak mendapatkan masukan dari pihak-pihak yang menginginkan suasana stadion bisa ramah bagi anak-anak, sehingga bisa menanamkan kebanggaan sejak dini.
“Ini yang harus kita proteksi bersama, jangan sampai orang tua takut mengajak anak-anaknya ke stadion lantaran tidak ingin anak-anaknya mendengar chant bernada kebencian terhadap suporter lain,” tandasnya
Arema FC akan menjadi tuan rumah grup D Piala Presiden 2022. Tim berjuluk Singo Edan itu tergabung satu grup bersama Persikabo 1973, PSM Makasar dan Persik Kediri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News