GenPI.co Jatim - Pertandingan Arema FC vs RANS Nusantara berjalan kurang sempurna karena adanya chant bernada rasis.
Pentolan Aremania Tribun 12 Yonesa Murlian mengatakan, chant rasis memang sangat terdengar jelas di beberapa pertandingan terakhir Arema FC.
Dia bahkan tak memungkiri apabila tindakan tersebut sangat meresahkan banyak pihak.
"Kemarin memang terdengar jelas, karena dinyayikan tidak pada tempatnya, Chant rasis tersebut sudah menodai kesakralan lagu Aremania," kata pria yang akrab disapa Sam Yones itu kepada GenPI.co Jatim, Kamis (9/6).
Menurutnya chant rasis sudah tidak dilakukan, terlebih saat ini banyak anak-anak dan orang tua yang menonton pertandingan di stadion.
Adanya chant rasis tersebut juga berdampak kepada pandangan masyarakat terhadap Aremania.
Apabila terus dilakukan, lanjutnya, maka pandangan masyarakat kepada Aremania tidak bisa mengajarkan hal baik kepada generasi pendukung mendatang.
“Saya sangat mengapresiasi tindakan Presiden Arema (Gilang, red) sudah peduli dan mau mengingatkan perihal chant itu. Bila sampai didengar Aremania Licek pastinya tindakan buruk ini,” imbuhnya.
Dengan demikian, pihaknya sudah berupaya dan mengimbau kepada seluruh Aremania untuk tidak bernyanyi dengan nada-nada rasis. Dirinya pun juga telah melakukan evaluasi bersama agar meniadakan lagi lagu-lagu yang bernada rasis.
Sementara itu, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengeluh adanya chant bernada rasis pada pertandingan uji coba PSIS Semarang dan RANS Nusantara.
Selain itu, pada dua pertandingan uji coba yang sudah dilakukan, masih ada oknum Aremania yang menyalakan flare.
Meskipun dilakukan pada laga uji coba tentu sikap tersebut sangat disayangkan, apalagi tindakan itu dapat merugikan tim. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News