Bonek Minta Panpel Evaluasi, Tragedi Stadion GBLA

20 Juni 2022 07:30

GenPI.co Jatim - Pertandingan Piala Presiden 2022 Persib Bandung vs Persebaya Surabaya menyisakan duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia.

Pasalnya, dua orang suporter Persib harus meregang nyawa, yakni Ahmad Solihin dan Sopian Yusuf. Keduanya meninggal dunia lantaran berdesak-desakan saat akan masuk ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Salah satu pentolan Bonek, Agus Bimbim Tessi mengatakan, usai laga tersebut dirinya juga sudah menemui keluarga mendiang Ahmad Solihin yang merupakan warga Cibaduyut, Bandung.

BACA JUGA:  Persebaya vs Bali United, Aji Santoso Janji Akan Rotasi Pemainnya

"Saya langsung ke rumah sakit menemui keluarga korban yang anak Cibaduyut dan langsung dibawa pulang ke rumahnya," kata Tessi saat dihubungi GenPI.co Jatim, Minggu (19/6).

Tessi pun berharap tragedi ini tak terulang lagi. Panpel dan pihak keamanan harus melakukan perbaikan. Salah satunya terkait perhitungan pembukaan gerbang stadion.

BACA JUGA:  Persebaya vs Bali United, Aji Santoso Janji Akan Rotasi Pemainnya

Hal itu dikarenakan, ketika ada suatu laga pertandingan yang mempertemukan sesama tim besar, jumlah massa berpotensi mengalami peningkatan.

Pihak panitia dan keamanan juga harus mampu menghitung secara detail kapasitas keseluruhan, termasuk di area halamanan stadion GBLA.

BACA JUGA:  Taklukkan Persikabo 1973, Arema FC Lolos ke Perempat Final

Menurutnya, saat laga antara Persebaya dan Persib digelar pukusl 20.30 WIB. Seharusnya, pembukaan gerbang dilakukan jauh lebih awal. Hal tersebut dilakukan guna mencegah adanya penumpukan massa.

"Kan mainnya malam, jam setengah 9. Jam 5 atau jam 6 harus sudah dibuka. Separuh dimasukkan dulu terus ditutup. Nanti, selanjutnya jam 6 yang separuh dimasukkan lagi, biar gak penuh," jelasnya.

Tessi menyebut, penonton yang tertahan di luar stadion lantaran penumpukan massa mayoritas memang memiliki tiket. Hanya saja mereka kesulitan masuk, lantaran andanya antrean yang panjang.

"Itu semua yang di luar (stadion) mayoritas punya tiket semua, bukan jebolan. Dia punya tiket lewat hp sama kertas. Tiket kertas kalau dorong-dorong terus jatuh kan gak kelihatan, kalau yang hp kan discan. Mereka yang datang itu punya tiket semua," ujarnya.

Sementara itu, tragedi tersebut memantik respon dari banyak kalangan. Salah satunya datang dari Persebaya Surabaya.

Melalui official akun tim, Green Force turut mengucapkan duka cita mendalam atas kepergian dua suporter Persib tersebut.

"Innalilahi wa innaililahi rojiun. Keluarga besar Persebaya turut berbelasungkawa atas meninggalnya suporter Persib Bandung," tulis akun Official Persebaya melalui postingan Instagram tim.

Menpora Zainudin Amali telah meminta PT LIB dan PSSI untuk melakukan pendalaman atas kematian dua suporter Persib tersebut.

Apa lagi, tragedi tersebut terjadi sesaat pertandingan sepak bola bisa kembali dihadiri oleh suporter.

"Saya prihatin atas kejadian ini. Saya meminta kepada PSSI dan PT LIB untuk melakukan investigasi terhadap insiden ini," kata Menpora Amali, dikutip dari JPNN.com, Minggu (19/6). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM