GenPI.co Jatim - Bonek dan warga tumpah ruah di area Tugu Pahlawan Surabaya mendoakan korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10) malam.
Mereka tampak kompak menyalakan lilin pada saat acara itu berlangsung.
Husein Ghozali salah satu perwakilan Bonek mengatakan, doa bersama ini merupakan aksi solidaritas, ikut merasakan pilu atas kejadian di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10).
"Kami merasa prihatin, karena anak bangsa dibingkai NKRI meninggalkan kami," kata pria yang akrab disapa Cak Cong ini usai acara.
Dia juga menyampaikan pesan bahwa tak ada sepak bola sebanding dengan nyawa manusia.
Lanjutnya, para suporter dan elemen masyarakat kompak menggelar aksi ini demi rasa kemanusiaan.
"Nyawa tidak sebanding dengan sepak bola. Ayo teman-teman tundukkan kepala sejenak untuk menghormati para saudara yang telah mendahuli. Itu pesan kami," jelasnya.
Dia juga berharap, tragedi di Stadion Kanjuruhan jadi kali terkahir dalam dunia sepak bola, khususnya di tanah air.
"Harapan kami, ini yang terakhir dan nggak ada lagi yang selanjutnya," ungkapnya.
Nanang selaku perwakilan Persebaya mengatakan, aksi iki semata untuk mendoakan para korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Kami mendoakan Aremania, Aremanita yang meninggal di sana diterima di sisi Tuhan yang maha kuasa. Teman-teman polisi juga ada yang meninggal, semoga keluarga yang ditinggal tabah," ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, aksi ini juga dihadiri oleh sejumlah kelompok masyarakat di Kota Pahlawan.
"Acara ini dihadiri banyak elemen, tidak hanya suporter dari Persebaya, Bonek. Namun, hadir juga teman-teman dari Jogoboyo, Cipayung Plus, maupun komunitas masyarakat lainnya," terangnya Yusep.
Masyarakat Surabaya, kata dia, juga terpukul atas kejadian yang terjadi di Malang.
"Masyarakat Surabaya sangat berbelasungkawa atas kejadian ini dan semoga tidak terulang lagi," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News