TGIF Beber Temuan Mengejutkan Tentang Tragedi Kanjuruhan

09 Oktober 2022 17:30

GenPI.co Jatim - Tim Gabungan Independen Penguak Fakta (TGIPF) terus melakukan investigasi Tragedi Kanjuruhan.

Terbaru, tim yang diketuai oleh Mahmud MD ini menilai jika Stadion Kanjuruhan belum layak untuk digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola dengan risiko tinggi.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota TGIPF Nugroho Setiawan. Menurutnya, pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya merupakan salah satu laga yang tergolong risiko tinggi.

BACA JUGA:  Data Korban Anak Meninggal Dunia Saat Tragedi Kanjuruhan Bertambah

Pun demikian, pihaknya mengungkapkan bahwa pertandingan dengan risiko rendah hingga menengah bisa dilakukan.

"Kesimpulannya sementara bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa," ucap Nugroho saat menggelar konferensi pers melalui Youtube, Minggu (9/10).

BACA JUGA:  Abdul Haris Menjamin Semua Pintu Stadion Kanjuruhan Terbuka, Cek CCTV

Dia mengatakan pertandingan dengan risiko tinggi membutuhkan kalkulasi yang sangat konkret.

Misalnya, bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat keadaan darurat. Akan tetapi pintu Stadion Kanjuruhan hanya ada satu kategori saja, yang digunakan sebagai pintu masuk dan keluar.

BACA JUGA:  Rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan Jadi Kunci Penting

"Pintu masuk dan keluar stadion jadi satu berdasarkan pengamatan saya, tetapi itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat. Jadi mungkin ke depan perbaikannya adalah mengubah struktur pintu itu," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga menemukan akses anak tangga di Stadion Kanjuruhan dinilai tidak ideal untuk kondisi ramai. Tim juga menyebut, kondisi railing tangga tidak terawat.

Harusnya, sesuai dengan safety discipline ada ukuran tertentu yang menjadi standar pembuatan anak tangga di stadion.

"Anak tangga ini kalau secara normatif di dalam safety discipline, ketinggian 18 cm lebar tapak 30 cm ini tadi antara lebar tapak dan ketinggian sama rata-rata mendekati 30 cm. Jadi intinya jika pada ketinggian normal kita berlari turun, berlari naik itu tidak ada kemungkinan jatuh," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM