GenPI.co Jatim - Dampak Tragedi Kanjuruhan berimbas kepada penurunan performa para penggawa Arema FC. Pemain bahkan tidak bisa maksimal dalam mengikuti latihan.
Hal ini dikarenakan psikologi pemain Arema FC belum pulih pascatragedi Kanjuruhan yang banyak menelan korban jiwa.
Di samping itu, publik Malang masih menyimpan rasa kecewa dan mempertanyakan posisi klub dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
Bahkan beberapa waktu yang lalu, suporter Aremania mengecam Arema FC agar bisa sejalan untuk mencari keadilan bagi korban.
Di sisi lain, para penggawa Singo Edan pun masih kesulitan dalam menjalani latihan rutin. Termasuk dalam menggelar uji coba guna mempersiapkan tim dalam menyongsong lanjutan kompetisi Liga 1 musim ini.
Asisten pelatih Arema FC Kuncoro memohon kepada Aremania dan publik Malang Raya memberi dukungan dan kesempatan kepada Al Farizi dan kolega fokus menjalani program latihan.
“Kami sangat merasakan kesedihan yang luar biasa atas musibah Kanjuruhan. Kami peduli dan terus turut mendoakan yang terbaik untuk keluarga korban. Namun kami memohon agar diberikan dukungan kekuatan untuk bangkit memulai menjalani program latihan,” ucap Kuncoro, Senin (14/11).
Dukungan Aremania ini penting untuk menguatkan mental pemain dan pelatih untuk segera menyusun program.
Mantan pemain Timnas Indonesia era 90-an ini menegaskan, permintaannya ini bukan berarti tim dan manajemen abai terhadap kondisi kesedihan korban, justru saling menguatkan.
“Saat berkeliling menyampaikan santunan ke keluarga korban saat 40 hari, banyak keluarga korban menitip amanah agar bangkit, semangat, dan bermainlah yang terbaik dan bisa berprestasi untuk membuat bangga keluarga korban dan korban yang kini masih mengalami luka,” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News