GenPI.co Jatim - Persebaya Surabaya harus puas berbagi poin saat menghadapi Persik Kediri di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (13/12).
Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-1. Gol Persik diciptakan Arthur Félix Silva menit ke-10 melalui penalti. Sementara itu, gol Persebaya dilesakkan Sho Yamamoto menit ke-60.
Pelatih Persebaya Aji Santoso tak puas dengan hasil tersebut. Dia kecewa dengan keputusan wasit Ginanjar Rahman Latief.
Menurut dia, anak asuhnya seharusnya bisa mengantongi tiga poin pada laga tersebut.
Aji menilai, aksi kiper Persik Dikri Yusron yang menjatuhkan Ahmad Nufiandani di kotak penalti seharusnya pelanggaran.
Namun, wasit tak melihatnya sebagai pelanggaran dan tak memberikan penalti pada Persebaya.
"Yang jelas, saya sampaikan bisa dikatakan hampir menuju kemenangan tetapi dirampok sama wasit," kata Aji melalui post match press conference.
Dia menyebut, komentator pertandingan juga menyatakan hal serupa. Persebaya seharusnya mendapatkan hadiah penalti.
"Komentator nya bilang apa? jelas dikatakan itu pinalti, saya tidak mau berkomentar, ini saja (tayangan pertandingan, red) yang menjadi saksi," jelasnya.
Kejadian itu membuatnya tak habis pikir dengan kualitas wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
Bahkan, Aji sampai menyebut, timnya selalu mendapatkan keputusan-keputusan yang merugikan.
"Saya tidak mengerti kenapa Persebaya selalu dikerjain, padahal kami ini melakukan sepakbola bersih," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan pemain belakang Persebaya, Alta Ballah. Dia mengaku tak bisa berkomentar banyak terkait hal yang sudah terjadi.
Hanya saja, menurutnya, Persebaya seharusnya bisa meraih kemenangan, andai jatuhnya Ahmad Nufiandani berbuah penalti bagi timnya.
"Wasit harusnya memberi penalti, tetapi ya itu wasit di Indonesia. Saya tidak bisa berkata-kata," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News