Jatim.GenPI.co - Persela Lamongan banyak dianggap memiliki pemain yang merata, dimana tidak ada pembeda. Iwan Setiawan menyadari dan memilih mengandalkan kekompakan.
Selain kekompakan, Iwan Setiawan juga mengatakan, Persela Lamongan membangun tim mengandalkan kolektivias bukan karena kemampuan individu.
Namun ia memang mengakui timnya belum bisa mengkreasi permainan ketika menghadapi situasi deadlock.
“Ya sebenarnya saya setuju sekali dari awal saya hadir di sini bahwa ini Persela adalah meskipun tidak ada pemain bintang tapi saya lebih membangun tim ini mengedepankan sisi kolektivitasnya,” ujar Iwan Setiawan mengutip laman LIB, Kamis (23/9).
“Nah tapi untuk pertandingan-pertandingan itu memang dibutuhkan pemain-pemain muda yang lebih berkreasi untuk memecahkan. Nah ini yang menjadi pekerjaan rumah kami semoga tidak terjadi di next game,” sambungnya.
Pelatih asal Medan itu mengakui, banyak kontestan BRI Liga 1 lainnya yang memiliki pembeda.
Tapi situasi yang ada di tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu berbeda dengan kondisi tim lainnya mengandalkan banyak pemain muda.
Dimana ia menilai dibutuhkan waktu untuk mematangkan permainan tim.
“Tim ini dihuni banyak pemain muda dalam kondisi dimana lawan sudah melakukan compact defense dibutuhkan kreasi pemain muda. Yang dibutuhkan apa yang harus dilakukan memecahkan permainan compact defense dengan one to touch, long grade shooting maupun penetrasi movement ke lawan,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News