GenPI.co Jatim - Pengusaha muda Tom Liwafa tak selalu lancar berbisnis. Pandemi Covid-19 sempat membuat usaha pria yang juga dijuluki Crazy Rich Surabaya itu tenggelam.
Bisnis fesyen yang sudah dirintisnya sejak belasan tahun mendadak terjun bebas.
Kisah Tom itu disampaikannya di kanal YouTube milik Armuji yang diunggah 9 Maret 2022.
"Pasti sudah asam garam, gak mungkin kita gak pernah mengalami kerugian, gak mungkinlah. Apalagi pandemi kemarin," ujarnya mengutip kanal YouTube tersebut.
Awal pandemi Tom yang terjun di dunia fesyen sempat menyetok barang banyak. Produksi ditingkatkan untuk mempersiapkan lebaran.
IdulFitri biasanya permintaan fesyen mulai tas, baju, hingga sepatu memang cenderung naik.
"Gudang sudah full. Kami ibaratnya amunisi sudah siap, Covid-19, hancur. mendek," katanya.
Tom mengaku sempat drop dengan kondisi itu. Bahkan, dia dua minggu hanya di dalam rumah saja tak mau keluar.
"Anatara parno sama Covid-19 juga, kami mikir, ngedrop gak karu-karuan. Hancur. Saya dari dulu bisnis fesyen doang, adalah deferensasi usaha interor segala macem, tapi tidak terlalu fokus," katanya.
Namun, Tom kemudian perlahan mulai bangkit. Dia mulai putar otak dengan mencoba peruntungan di bisnis lain. "Dari situlah saya bikin kuliner Sei Sapi namanya," katanya.
Bisnis barunya tersebut tak langsung meledak. Pertama buka hanya laku 16 porsi sehari.
"Loh hancur lah. Cuman tak pikir buat hiburan, tapi sampai sekarang jadi 60 cabang," katanya.
"Jadi ya kami apapun itu harus fokus, bikin usaha lain sekarang ada durian yang di Merr," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News