Intip Tren Fashion 2021/2022, Seperti Apa ya...

03 April 2021 08:00

Jatim.GenPI.co - Muslim Fashion Festival (MUFFEST) kembali menyapa Kota Pahlawan mulai 1-11 April 2021 di Pakuwon Mall, Surabaya.

Acara fashion terebut mengusung tema "Recovery for Fashion Industry".

BACA JUGA: 3 Aksesoris Wajib untuk Pria, Bikin Tambah Pede

Dalam acara MUFFEST itu juga menjadi ajang meramal tren fesyen tahun 2021/2022.

"Kami bakal membahas arahnya tren fesyen tahun 2021-2022 ini ke mana. Ujung-ujungnya kalau ngomongin tren, kan, kita ngomongin gaya hidup. Nah, gaya hidup kita sendiri berubah selama pandemi," jelas Dina Midiani, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC) dalam seminar bertajuk 'Trend Forecasting 2021/2022: The New Beginning', yang digelar hybrid, Jumat (2/4).

Menurut Dina, tren fesyen 2021-2022 akan terpengaruh pola pikir dan gaya hidup masyarakat selama pandemi.

Bersama Taruna K. Kusmayadi, Advisory Board IFC dan desainer Sofie, Dina memaparkan empat sub tema yang diprediksi akan menjadi tren 2021/2022.

Empat sub tema tersebut adalah essentiality, spirituality, exploitation dan exploration.

Keempat sub tema ini mewakili dua respon masyarakat terhadap pandemi yang berbeda.

Kelompok respon pertama adalah orang-orang yang berpikir logis.

"Ketika pandemi, mereka berpikir kalau gaya hidup mereka berarti harus berubah. Semua yang mereka gunakan harus sesuai fungsi, jangan berlebihan. Nah, itu masuk dalam essentiality dan spirituality," paparnya.

Sedangkan exploitation dan exploration mewakili kelompok orang yang sudah muak terkungkung selama pandemi, sehingga ketika akhirnya bisa berada di luar, mereka ingin menampilkan gaya yang heboh.

"Mereka ingin tampil lagi, ingin kece lagi," kata Dina.

Maka dari itu, palet warna hingga gaya potongan pakaian sub-sub tema ini memiliki perbedaannya masing-masing.

Untuk essentiality, Dina menyebut gaya berpakaiannya memiliki unsur kenanak-kanakan, naif, motif alam sederhana serta motif geometri lembut.

Warna-warna yang diaplikasikan pun cenderung lembut, pucat, natural dan segar.

BACA JUGA: Kulit Wajah Lembab Selama Puasa dengan 2PL Green Shower

Sementara itu, spirituality mengarah pada warna-warna tanah.

"Kalau konsep lokal etnik itu kan padu padannya tumpuk-tumpuk, nyentrik. Kalau ini, lebih tenang, kalem, elegan," tutur Taruna. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM