GenPI.co Jatim - Ethnic Nusantara (Etnura) menggelar fashion festival untuk memperingati hari jadi yang ke dua, di Ball Room Shangri-La Hotel, Kota Surabaya, Jumat (18/3).
Koleksi baju tak hanya diperagakan oleh model-model profesional saja. Namun, Etnura juga melibatkan 12 orang disabilitas dari Tikno Wiroyudho (TW) Manajemen.
Gelaran fashion festival ini sengaja melibatkan anak-anak disabilitas untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa di tengah keterbatasan tetap bisa berkarya.
"Ada 12 model disabilitas, autis, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), down sindrome, terus tuna rungu," kata Tikno Wiroyudho selaku pendiri TW Manajemen
Tikno menyebut, para difabel memeragakan koleksi busana batik rancangan para desainer. Corak dan warnanya pun beragam.
"Faktornya ke casual. Memang kami tampilkan yang disesuaikan dengan adik-adik," terangnya.
Para model difabel, kata Tikno, telah dipersiapkan sedini mungkin untuk bisa tampil percaya diri di atas panggung.
Mereka diajarkan beragam materi untuk mendukung performa mereka di atas panggung, seperti cat walk dan public speaking.
"Kami juga mengajarkan desainer, MUA, terus nari. Jadi, mereka gabung disitu, paling tidak kami beri wadah buat mereka," terangnya.
Dia berharap, dengan bakal yang diberikan para disabilitas bisa mendapatkan tempat yang layak dan tidak dibeda-bedakan.
"Hangan pernah dianggap sebelah mata, sebab adik-adik ini berlian yang sangat berharga," ujarnya.
Jadi ada materi mua, catwalk, photo shoot, public speaking. Kami mengajarkan adik-adik untuk tidak malu berbicara.
Pria yang juga Founder Etnura ini menyebut, event ini turut menampilkan karya-karya para siswa SMK se-Jawa Timur untuk dipamerkan.
"Mengajak adik-adik SMK di Jatim untuk tampil disini (Etnura)," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News