Jatim.GenPI.co - Pandemi melandai, tapi bukan berarti sudah bisa melepas masker. Memakainya sudah seperti keharusan.
Namun, menggunakan masker dalam waktu lama sering kali justru menimbulkan permasalahan kulit wajah.
Riset yang dilakukan di internal Sarita Beauty menghasilkan bahwa 76 persen mengalami permasalahan mulai dari iritasi kulit, kemerahan, produksi minyak berlebih, hingga jerawat.
Rata-rata semuanya muncul pada area yang tertutupi oleh masker atau yang dikenal sebagai Maskne.
Secara umum pada kondisi kulit tertentu bagian wajah yang tertutupi masker akan terjadi peningkatan sekresi sebum. Kondisi yang sangat memungkinkan karena peningkatan kelembapan dan suhu.
Masken bisa dalam kondisi yang buruk lagi jika dengan adanya riwayat acne prone, lalu lingkungan tropis, dan pemakaian produk make up.
Tenang ladys, perwakilan Dermatolog Indonesia pada acara bincang-bincang di stasiun TV swasta, dr. Listya paramita, Sp.K.K risiko maskne bisa diminimalisir.
Pertama yang perlu dicatat, yakni bisa meminimalisir jumlah produk makeup yang dipakai. Jangan terlalu banyak menggunakan produk complexion dengan cara dilayer.
Kondisi tersebut bisa membuat pertumbuhan bakteri akibat masker yang kotor ditambah dengan minyak dan keringat. Pori-pori yang tersumbat akan memperparah kulit.
Sangat disarankan menggunakan satu macam produk yang mampu memberi high coverage. Ini akan memungkinkan untuk tidak memerlukan foundation lagi.
Kemudian pilih yang memiliki oil control yang baik. TWC Sarita Beauty memenuhi kriteria tersebut, sehingga tidak memicu Maskne.
Terpenting yakni membersihkan dengan menggunakan double cleansing setelah makeup. Kulit wjah akan terlindungi maksimal dari maskne.
Bisa menggunakan Face Shooting Spray Sarita Beauty yang mengandung Jeju Centella Asiatica, Vitamin E, dan Tee Tree Oil. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News