Jatim.GenPI.co - Sivitas akademik Universitas Brawijaya (UB) terus berinovasi. Terbaru, lima karya inovator berhasil masuk Business Innovation Center-Kementerian Riset dan Teknologi Program Inovasi Indonesia 2020.
Lima karya tersebut diantaranya, kategori ketahanan pangan yang dibuat oleh Dr Anang Lastriyanto dengan Technology Four in One pada Pengolahan Madu.
BACA JUGA: Keren! Mahasiswa ITS Kembangkan E-Keramba
Kemudian Sasongko Aji Wibowo, STP melalui Inovasi Peningkatan Jumlah Umbi dengan Teknologi Pengerat Bibit Singkong.
Bidang kesehatan, ada Alat Deteksi Dini Penyakit Tiroid Autoimun Menggunakan Rapid Test TPO dan TSHR untuk Ibu Hamil, karya Prof Dr Aulanni’am, drh., DES, dkk.
Lalu pengembangan potensi polisakarida peptida dari ekstrak miselia ganoderma lucidum sebagai upaya pencegahan sekunder, dan perbaikan kualitas hidup pasien NSTEMI, STEMI dan gagal jantung milik Prof Djanggan Sargowo.
Terakhir, penetas telur penyu otomatis (Matigator) rekayasa jenis tukik jantan dan betina berbasis android karya Vian Dedi Pratama dkk.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Prof Aulanni’ mengatakan lima karya tersebut terpilih dari 412 proposal yang diajukan ke Bussines Inovation Center-Kementerian Riset dan Teknologi.
"Jumlah keseluruhan karya yang terpilih sebanyak 112 dan masuk Teknologi Program Inovasi Indonesia 2020," kata Aul, Senin (8/3).
BACA JUGA: Unair Kembangkan Terapi Gigi Menggunakan Laser
Aul berharap setiap tahun akan lebih banyak karya inovasi sivitas akademika UB yang mendapat pengakuan dan bisa digunakan masyarakat.
Ia percaya dengan fasilitas dan tahapan yang bagus tentang manajemen inovasi serta hilirisasinya dapat mendongkrak itu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News