Tahu dan Tempe di Surabaya Hilang dari Pasaran

Tahu dan Tempe di Surabaya Hilang dari Pasaran - GenPI.co JATIM
Ilustrasi-Pekerja menyelesaikan pembuatan tempe di sentra industri tempe Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/11/2021) malam. Perajin tempe di kawasan tersebut mengurangi produksi tempenya karena dampak dari harga kedelai impor yang cenderung naik. Antara Jatim/Rifai/SHP

GenPI.co Jatim - Stok tahu dan tempe menghilang dari pasaran di Kota Surabaya. Aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin membuat dua komoditas tersebut nyaris tak ada.

Siti Aminah salah seorang pedagang di Pasar Gunung Anyar mengaku, sejak kemarin dirinya sudah tak lagi mendapatkan suplai barang dari agen tempe.

"Kosong, tiga hari sepertinya," kata Aminah, Selasa (22/2).

BACA JUGA:  Perajin Tempe Malang Merana, Merugi Karena Kedelai Melambung

Dia menyebut, kekosongan ini disebabkan adanya aksi mogok dari para perajin. "Katanya lagi demo soal kedelai yang mahal," jelasnya.

Senada dengan Siti Aminah, Yati salah seorang pedagang di Pasar Genteng mengaku, sudah tak lagi mendapatkan pasokan tempe sejak pelaksanaan mogok produksi masal itu. "Tempe langka," ujarnya.

BACA JUGA:  Pedagang Tempe dan Tahu di Surabaya Mulai Cemas

Sebagaimana yang diketahui, aksi mogok produksi para pengerajin tempe merupakan bentuk protes atas lonjakan harga kedelai di pasaran.

Keputusan tersebut merupakan tindaklanjut atas adanya surat edaran bernomor 01/PPT/Jatim/II/2022 yang diterbitkan oleh Paguyuban Pengrajin Tempe dan Tahu Wilayah Surabaya dan Sekitarnya.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tempe di Surabaya Mogok Produksi

Aksi tersebut sebagai respons terkait dengan kenaikan harga kedelai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya