Curhat Pengusaha Seragam Sekolah, Sempat Berharap ke Masker Kain

Curhat Pengusaha Seragam Sekolah, Sempat Berharap ke Masker Kain - GenPI.co JATIM
Watik mengungkapkan selama pandemi Covid-19 pendapatannya menurun drastis. Foto: ayosurabaya.com

Jatim.GenPI.co - Dampak Pandemi Covid-19 benar-benar dirasakan sangat berat bagi Watik Syahroni. 

Pengusaha seragam sekolah tersebut merasakan penurunan omzet cukup tajam. Sekolah yang beralih daring membuatnya kehilangan 50 persen dari penjualannya. 

BACA JUGA: Ribuan Karyawan Hotel dan Restoran di Kota Malang Dirumahkan

"Menurun, Mas, 50% lebih," kata Watik mengutip dari Ayosurabaya.com, Minggu (25/7).

Dua tahun pengusaha seragam sekolah di kawasan Krembangan, Surabaya itu melesu. Permintaan dari pelanggan baik di dalam maupun luar pulau menurun. 

Adaptasi sudah pernah ia coba, seperti mencoba membuat masker kain. Ia sempat mendapat pesanan masker skuba. Namun tidak bertahan lama. 

Kebijakan pemerintah untuk menyarankan penggunaan masker medis membuat pesanan menurun lagi. "Karena seragam sepi, dulu sempat buat masker kain, tapi ya gitu, cuma sebentar saja, habis gitu sepi lagi," tegasnya. 

Merumahkan sebagian karyawan juga menjadi salah satu pilihan demi usaha bisa bertahan. "Masiyo diomahno, tetep kulo gaji (Meskipun dirumahkan, tetap saya beri upah)" kata dia. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya