Reshuffle Kabinet Pembayaran Persekot Tertunda, Kata Pengamat

Reshuffle Kabinet Pembayaran Persekot Tertunda, Kata Pengamat - GenPI.co JATIM
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) bersama Presiden Jokowi. Foto: Setpres/Rusman

GenPI.co Jatim - Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja melakukan reshuffle kabinet, Rabu (15/6).

Sudah lima kali Jokowi merombak kabinet pada Hari Rabu. Seolah sudah menjadi hari keramat bagi Jokowi untuk mengubah susunan menterinya.

Pengamat politik Universitas Jember atau Unej Muhammad Iqbal melihat perombakan tersebut terkesan kuat sebagai strategi konsolidasi, antisipasi dan akomodasi kepentingan ekonomi politik.

BACA JUGA:  Pengamat Politik UB Ikut Berkomentar Reshuffle Menteri

"Secara kelakar boleh dikata reshuffle itu mungkin seperti 'pembayaran persekot' yang tertunda karena wajah dua menteri yang baru dan tiga posisi wakil menteri mencerminkan kesan itu," katanya, Kamis (16/6).

Menurutnya, perombakan kabinet bukan untuk solusi yang mengakar, terutama terhadap kompleksitas permasalahan ekonomi yang ada di persoalan perdagangan, reforma agraria, dan ketenagakerjaan.

BACA JUGA:  Jokowi Luncurkan Defend ID, Surabaya Kota Industri Pertahanan

"Masuknya Zulkifli Hasan yang merupakan Ketua Umum PAN, Raja Juli Antoni dari elite Partai Solidaritas Indonesia, dan Afriansyah Noor elite Partai Bulan Bintang, terkesan politik akomodatif," bebernya.

Masuknya mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/Kepala BPN dan John Wempi Wetipo yang merupakan eks Bupati Jayawijaya dua periode sebagai Wakil Mendagri, lebih pada strategi antisipasi gejolak sosial politik.

BACA JUGA:  Jokowi ke Pasar Tambahrejo Surabaya Usai dari Sumenep

Iqbal menilai pemilihan keduanya antisipasi terkait dampak konflik agraria dan Daerah Otonomi Baru di Papua maupun Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya