Disnak Jatim Bergerak, Peternak Asal Malang ini Senang Bukan Main

Disnak Jatim Bergerak, Peternak Asal Malang ini Senang Bukan Main - GenPI.co JATIM
Ikustrasi-pemberian vaksin kepada sapi perah di kawasan Kecamatan Kedungkandang (Humas Polresta Malang Kota)

GenPI.co Jatim - Peternak di Kabupaten Malang bisa kembali bernapas lega. Pasalnya, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menggelontor wilayah tersebut dengan 57.500 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Salah satu pedagang sapi di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang Sutikno mengaku sangat senang dengan adanya pemberian vaksin PMK terhadap hewan ternak.

Dia tak memungkiri selama ini selalu dihinggapi rasa khawatir akan kondisi sapi-sapinya. "Sapi-sapi yang sudah diberi vaksin semoga bisa tambah sehat. Memang sapi yang dalam perawatan belum bisa dijual, tetapi jaminan kesehatan sapi itu yang utama," ucap Sutikno pada GenPI.co Jatim, Sabtu (2/7)

BACA JUGA:  TACB Ingin Tetapkan Kawasan Tugu Kota Malang Sebagai Cagar Budaya

Dia menyebut, banyak sapi di lingkungannya yang mati akibat terpapar virus PMK. Kondisi yang kurang menguntungkan bagi para peternak, mengingat Iduladha semakin dekat. 

"Mendekati Hari Raya Iduladha lebih baik mencegah penyebaran lebih luas. Soalnya masih banyak masyarakat yang takut makan daging sapi," imbuhnya.

BACA JUGA:  Sapi di Kota Malang Mulai Disuntik Vaksin, Hamdalah!

Sementara itu, untuk harga jual sapi kurban sampai saat ini masih berkisar di harga Rp27 juta untuk sapi dengan bobot 200 kilo. Sapi dengan bobot 150 kilo dibanderol dengan harga Rp22 juta. Selanjutnya untuk sapi kualitas di bawahnya dihargai Rp20 juta.

"Banyak masyarakat yang jual sapi dengan harga murah, mau rugi. Karena sapinya tidak sehat. Biaya pengobatan memang mahal, itu resikonya," tandasnya. (*)

BACA JUGA:  600 Sapi di Surabaya Jadi Sasaran Vaksin PMK

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya