Harga Meroket, Mak-Mak di Surabaya Pilih Batasi Membeli Cabai

Harga Meroket, Mak-Mak di Surabaya Pilih Batasi Membeli Cabai - GenPI.co JATIM
Ilustrasi Sensasi tangan panas terkena cabai. (foto: envato/Studio_OMG)

GenPI.co Jatim - Mak-mak di Surabaya dibuat was-was dengan harga cabai rawit yang kian meroket tajam. Sekilonya berkisar antara Rp 100-120 ribu.

Guna mencegah pengeluaran membengkak, mereka pun membatasi kocek pembelian cabai rawit.

Fifi salah seorang ibu di Surabaya mengaku membatasi intensitas membeli cabai rawit karena harga yang tinggi.

BACA JUGA:  Harga Cabai Rawit di Malang Terbaru, Mak-Mak Tak Perlu Khawatir

"Biasanya beli seminggu itu 2-3 kali, kalau sekarang ini satu kali. Ya harganya mahal, tekor di dompet," ujarnya kepada GenPI.co Jatim, Minggu (3/7).

Dia mengatakan, kebutuhan bumbu dapur tidak hanya cabai rawit. Fifi masih harus memenuhi lainnya. Karena itu, harus bijak mengatur keuangan.

BACA JUGA:  Harga Cabai Rawit Meroket Pengaruhi Inflasi di Kota Malang

"Ya kan gak cuma makan cabai aja buat sambelan. Toh, ya kalau ngomong soal dapur belinya juga beras, telur, kalau mau makan daging ya beli daging, bawang putih bawang merah juga harus dipikirin duitnya," ujarnya.

Senada, Pita warga Surabaya lainnya menyebut, sejak harga naik dia sudah jarang membeli cabai rawit.

BACA JUGA:  Harga Cabai Rawit di Surabaya Meroket, Pedagang Pasrah

"Wes (sudah, red) jarang aku tuku (beli cabai rawit, red). Kalau ya kudu tuku (harus beli, red) paling belinya cuma Rp3 ribu aja sih. Titik tok, gak wani akeh-akeh (sedikit saja, gak berani banyak-banyak, red)," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya