GenPI.co Jatim - Aksi damai kembali digelar ratusan Aremania buntut ketidakjelasan pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
Suporter Arema FC menilai proses pengusutan insiden yang menewaskan 135 orang tersebut terkesan lambat.
Sebelumnya, aksi damai juga digelar Aremania pada Kamis (20/10) lalu. Aksi kali ini, hampir sama dengan diawali longmarch dari Alun-Alun Malang hingga Bundaran Tugu Balai Kota Malang.
Beberapa massa aksi terlihat membawa keranda jenazah dan tiga boneka pocong, serta membentangkan spanduk dan poster.
Salah satu orator yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, dalam aksi tersebut melayangkan sembilan tuntutan kepada pihak berwajib atas insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2022 tersebut.
Tidak hanya kepada kepolisian, tetapi juga pemerintah dan PSSI selaku induk organisasi sepak bola. "Kami menuntut pertanggungjawaban moral PSSI dengan cara mundur dari jabatannya saat ini," ucap salah seorang orator di depan Balai Kota Malang, Kamis (20/10).
Pihaknya menegaskan, tidak akan melindungi apabila ada Aremania yang terlibat dalam pelanggaran hukum saat Tragedi Kanjuruhan.
"Aremania tidak melindungi siapapun termasuk Aremania yang terlibat. Apabila memang ada yang terlibat. Akan tetapi jika tidak ditemukan fakta keterlibatannya, maka Aremania siap mengawal proses pembelaan," imbuhnya
Berikut isi sembilan tuntutan yang dibawa oleh Aremania dalam aksi damai di depan Bundaran Tugu Balai Kota Malang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News