GenPI.co Jatim - Pembatalan PPKM Level 3 nyatanya belum banyak berpengaruh pada kunjungan pariwisata di Kota Batu. Beberapa hotel dan Resto belum sepenuhnya kembali pulih.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengakui, pembatalan PPKM level 3 belum meningkatkan kunjungan wisata.
Dia menduga, masyarakat masih ragu-ragu terhadap pembatalan kebijakan PPKM Level 3 tersebut.
"Memang terlihat banyak masyarakat masih ragu, reservasi hotel di Batu juga belum mencapai 50 persen. Sebenarnya tidak salah juga karena merasa ragu. Ada kekhawatiran bahwa ketika melakukan reservasi kemudian ada pengetatan," ujarnya, Sabtu (18/12).
Menurutnya, saat ini hotel dan resto sudah menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain terhubung dengan aplikasi Peduli Lindungi.
Setiap hotel juga telah memiliki satgas Covid-19 sendiri. Semuanya berjalan untuk memberikan rasa nyaman.
"Tentu pengelola pariwisata dan hotel juga tidak boleh kendor. Mereka harus menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan maksimal," imbuhnya.
Sementara itu terkait perayaan pergantian tahun, Sujud menyebut berdasarkan Inmendagri nomor 67 tahun 2021 memang setiap hotel dan resto tidak boleh melakukan perayaan berlebihan.
Dengan begitu tidak ada pesta perayaan yang berlebihan dan hanya difokuskan pada internal hotel dengan kapasitas sangat terbatas.
"Tetapi kemungkinan teman-teman akan main aman. Mungkin hanya akan ada acara gala dinner saja ditambah hiburan live music," sambungnya.
Selain itu, untuk pesta kembang api sendiri, Sujud menyebut berdasarkan aturan tidak diperkenankan.
Pesta rakyat yang biasa digelar saat malam pergantian tahun hampir pasti ditiadakan lantaran hal itu berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Kami menyarankan untuk tidak ada kembang api, karena memang tidak boleh. Perayaan boleh tetapi sederhana. Terlebih saat ini kondisi juga masih berduka," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News