GenPI.co Jatim - Sejak diresmikan pada 21 November 2021 lalu Tunjungan Romansa terus berdenyut menjadi pusat ekonomi baru di Kota Surabaya.
Pemkot mengubah wajah Jalan Tunjungan di pusat Kota Surabaya tersebut menjadi area wisata heritage.
Mila, salah satu pelaku UMKM Pecel Semanggi mengaku pemasukannya meningkat sejak melapak di kawasan tersebut.
Buka mulai pukul pukul 16.00-21.30 WIB, omzet Mila paling minim Rp500 ribu per hari. Pada akhir pekan jumlah tersebut naik menjadi Rp1 juta.
"Bahkan, kemarin (Rabu, 22/12) tidak terduga, omzet saya bisa mencapai Rp750 ribu," kata dia, Minggu (26/12).
Rata-rata omzet per minggu Mila mencapai Rp5 juta. Dia bersyukur Tunjungan Romansa hadir memberi dampak signifikan bagi usahanya.
"Harapan saya kegiatan (Tunjungan Romansa) ini bisa diteruskan, untuk kelanjutannya semoga bisa dilanjutkan," imbuhnya.
Pelaku UMKM lainnya, Uus dari De'nil Pudding mengaku dalam sehari pendapatannya meningkat mencapai Rp500 ribu.
Sedangkan, pada akhir pekan diperkirakan dagangannya bisa menghasilkan Rp5 juta.
"Kalau untuk seminggu apabila dikalkulasikan bisa mencapai Rp10 juta. Kalau jam-jam ramai ini tidak tentu, kadang pengunjung ramai membeli habis magrib, kadang baru buka sudah antri," kata Uus.
Sementara itu, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya mencatat, total transaksi sejak Tunjungan Romansa dibuka mencapai Rp 275.325.500 juta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News