GenPI.co Jatim - Harga kenaikan minyak goreng memantik sorotan dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri Airlangga langsung meninjau pelaksanaan operasi pasar yang digelar di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya.
Harga minyak goreng di pasar tersebut dijual dengan harga Rp14 ribu.
Tutik (58) salah seorang pembeli menilai operasi pasar sangat membantu, sebab harga minyak goreng yang ditetapkan terbilang murah.
Jauh di bawah pasaran yang bisa mencapai hingga Rp38 ribu per satu kemasan. "Alhamdullilah bersyukur dapat subsidi," kata Tutik di Pasar Wonokromo, Kamis (13/1).
Dia mengaku, kenaikan harga minyak sedikit menyusahkan. Namun, Tutik tidak berani menaikkan barang dagangannya.
"Minyak harganya naik, tapi aku gak berani naikin harga daganganku. Ya takut pembeli nanti lari," katanya.
Terlebih, kenaikan minyak ini juga terjadi ditengah kondisi pandemi Covid-19.
"Omzet turun, biasanya 250-300 per hari. Kalau normal (sebelum pandemi) Rp400 sehari. Pokoknya mulai pandemi turun sama ketambahan minyak naik," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, operasi pasar yang ditinjau oleh Menko Bidang Perekonomian sebagai langkah menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.
"Pemerintah pusat melalui pak menko semua harga ini bisa Opera pasar jadi biar normal," kata Eri.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya menjamin bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pemprov melalui Dinas Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur.
"Biar bisa menekan (harga minyak goreng) karena ada subsidi juga. Tapi yang pasti dari operasi tadi, ada (harga) yang turun dan naik tapi gak signifikan," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News