GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya menerjunkan petugas ke lapangan untuk memantau perkembangan harga minyak goreng di pasaran.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem mengatakan, ketika ditemukan adanya pedagang yang menjual harga di atas harga eceran tertinggi (HET) bakal diberikan sanksi.
Pihaknya akan mengeluarkan teguran melalui Surat Peringatan (SP) maupun penutupan izin usaha.
"Kalau masih ada yang melebihi harga pasar, panggil manager atau supervisor-nya, apa alasannya masih jual harga segini. Paling tidak teman-teman di lapangan bisa mengingatkan, karena ini dasarnya (harga) ada aturannya," ujarnya, Senin (24/1).
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan stok minyak goreng di wilayahnya masih aman.
Dia juga menyebutkan, harga masih dipatok sesuai harga eceran tertinggi (HET) di sejumlah toko ritel moderen sebesar Rp14.000 per liternya.
"Hasil pemantauan harganya tetap Rp14.000 dan stoknya masih aman," katanya.
Eri meminta kepada masyarakat agar tak panik terhadap ketersedian minyak goreng.
Pihaknya juga akan melakukan operasi pasar yang turut memasukkan minyak goreng. Pemkot Surabaya menggelar operasi pasar sejak Tanggal 21-28 Januari 2022.
"Jadi, InsyaAllah warga Surabaya jangan panik, karena masih banyak stok (minyak goreng)," terangnya.
Mantan kepala Bappeko Surabaya meminta warga yang menemukan kelangkahan stok minyak goreng agar langsung menginformasikan kepada camat dan lurah di wilayahnya masing-masing.
"Sehingga kami bisa melakukan operasi pasar di lokasi," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News