GenPI.co Jatim - DPRD Kota Surabaya mendorong pemkot melakukan langkah untuk mempercepat penanggulangan kelangkaan stok minyak goreng di pasaran.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno menyebut, sektor UMKM harus menjadi salah satu perhatian utama akibat dampak tipisnya stok minyak goreng.
Menurut dia, ketersedian minyak goreng sangat diperlukan bagi para pelaku yang usahanya bergerak di bidang makanan atau camilan.
"Supaya UMKM ini tetap berjalan usahnya, tidak macet karena minyak tidak ada," kata Anas, Jumat (28/1).
Politisi PDI Perjuangan ini berharap, krisis ketersedian minyak goreng bisa segera tertangani. Sebab, jika kelangkahan berjalan terus berimbas besar akan terjadi pada sektor perekonomian Kota Pahlawan.
"Kalau minyak gak ada UMKM ini bisa macet. Dampaknya ya kembali ke ekonomi jugaa yang akan macet," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Fauzie Mustaqiem Yos menyebut, pihaknya menjadikan UMKM sebagai salah satu kategori yang masuk dalam skala prioritas penanganan kelangkahan minyak goreng.
"Priotas UMKM, ya memang agak berat (kondisi sata ini). Karena mereka juga membutuhkan minyak goreng itu," ujarnya.
Fauzie menyebut, sebagai langkah penanggulangan minyak goreng pihaknya telah menggelar operasi pasar sejak 12-28 Januari 2022. Jika kelangkahan masih berlanjut, giat tersebut rencanya akan diperpanjang.
"Terus terang kami juga support mereka, tapi karena kondisi bukan hanya di Surabaya tapi seluruh nasional," ucapnya (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News