GenPI.co Jatim - Pemkot Malang terus berupaya untuk mendongkrak perekonomian di masa pandemi.
Sektor yang tidak luput dari perhatian yakni koperasi. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang pun membuat program bernama Klinik Koperasi.
Tujuannya, sebagai wadah berkonsultasi, pendampingan, hingga fasilitasi semua kebutuhan koperasi.
Harapannya, koperasi mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Analis Kebijakan Muda Kota Malang Bagus Pambudi menyampaikan, di Klinik Koperasi masyarakat bisa berkonsultasi segala tentang koperasi.
Mulai dari perizinannya, kelembagaannya, terkait permasalahannya, permodalannya, hingga laporan keuangannya.
“Ketika muncul permasalahan terkait koperasi, silahkan datang ke Diskopindag. Kami akan menyiapkan tenaga ahli yang membidangi terkait dengan apa yang dibutuhkan oleh koperasi. Kami berikan bimbingan, pendampingan, dan penyuluhan,” jelas Bagus, Selasa (1/2).
Bagus mengatakan, program tersebut sudah mulai berjalan. Belum lama ini pemkot melakukan pengenalan dan penyuluhan pada Pokdarwis Kampung Heritage Kayutangan.
Diskopindag Kota Malang memberikan pemahaman koperasi, dasar hukum, pembentukan, anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), dan jenis koperasi.
“Kegiatan sebelumnya mengerucut pada Pokdarwis Kampung Heritage Kayutangan. Karena salah satu pembinaan yang disasar adalah para UMKM. Apabila UMKM di sana bisa berbentuk koperasi nantinya akan semakin bagus,” tambahnya.
Dalam Klinik Koperasi Diskopindag Kota Malang sasaran prioritas adalah koperasi-koperasi yang tidak aktif.
Data yang tercatat ada 622 koperasi yang terdaftar, di antaranya 359 koperasi aktif dan 263 koperasi yang diberikan pendampingan agar semakin baik dan maju. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News