Wali Kota Batu Resmikan Pembangunan Pasar Induk

10 Februari 2022 12:30

GenPI.co Jatim - Pasar Induk Kota Batu akhirnya diresmikan pembangunannya oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko didampingi forkopimda setempat.

Proyek pembangunan pasar induk itu sukses berjalan setelah melewati berbagai proses dan dinamika yang terjadi, sekaligus sebagai penanda jika pusat perekonomian trasisional siap untuk direvitalisasi.

Pasar yang memiliki luas bangunan 4,5 hektare itu diisi dengan 443 unit Los dan 1.767 unit kios. Pembangunan pasar induk yang menelan biaya sekitar Rp200 miliar itu dilaksanakan oleh PT Sasmito grup, memakan waktu 16 bulan kedepan.

BACA JUGA:  Minyak Goreng Langka, Khofifah Sebut Ada Keterlambatan Distribusi

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan pasar induk kota batu ini akan diberi nama Pasar Induk Among Tani.

Dia menjelaskan, dipilihnya nama Pasar Induk Among Tani karena mayoritas penduduk Kota Batu bermata pencaharian sebagai petani, sehingga dengan dipilihnya nama Among Tani bisa menjadi sesuatu yang monumental.

BACA JUGA:  Potensi Besar Kampung Kue, Pemkot Surabaya Lakukan Penataan

“Pasar induk sudah harus diperbarui demi kenyamanan dan keamanan masyarakat Kota Batu. Sehingga perbaruan pasar induk ini merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut," ucap Dewanti, Kamis (10/2).

Disamping itu, Wali Kota juga berharap kelancaran pembangunan Pasar Induk dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

BACA JUGA:  Lowongan kerja Sidoarjo awal 2022

Proyek senilai Rp200 miliar itu termaktub dalam Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur. Anggarannya revitalisasi pasar seluas bersumber dari pemerintah pusat.

Revitalisasi pasar dikerjakan oleh PT Sasmito yang dinyakan sebagai pemenang tender dengan nilai penawaran sekitar Rp151 miliar.

“Ini satu-satunya pembangunan pasar tradisional terluas di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kadiskoumdag Kota Batu Eko Suhartono menekan Pasar Among Tani Batu nantinya akan beroperasi 24 jam.

“Mengingat nantinya juga akan ada ruang kuliner. Sehingga mampu memecah keramaian di Alun-alun dan meningkatkan perekonomian pedagang,” jelas Eko.

Eko menjelaskan konsep dari pasar ini nantinya akan diubah dari unit menjadi zonasi. Pada zonasi pertama di lantai bawah akan dijadikan zona basah, kemudian di zona dua yang diletakkan di lantai dua akan dijadikan zona kering, serta zona tiga yang berada di lantai tiga akan dijadikan food court. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATIM