GenPI.co Jatim - Dampak pandemi sangat di rasakan oleh pelaku usaha micro kecil menengah (UMKM).
Malang Town Square (Matos) misalnya, ada sekitar 30 toko yang harus tutup akibat pandemi Covid-19.
Manager Matos Fifi Trisjanti mengakui, beberapa pemilik stan di tempatnya harus tutup karena pandemi.
“Di sini UMKM kurang kuat untuk bertahan karena ada biaya yang harus dikeluarkan, jadi banyak yang tutup, dan kalau pengunjungnya sepi yang mati mereka, karena di sini ada 1500 karyawan,” ujar Fifi, Jumat (11/2).
Dia menjelaskan, selama pandemi tingkat keterisian kios terus menurun. Saat ini okupansi berada di angka 70 persen dari normalnya 90 persen.
Fifi mengatakan, jumlah itu sebenarnya sudah lebih baik dibanding awal pandemi yang hanya berada di angka 60 persen.
“Dibanding tahun lalu, tahun ini mendingan. Tingkat kunjungan di Hari Sabtu dan Minggu saat ini sebenarnya sedikit, dan harusnya jauh lebih tinggi,” tambahnya.
Matos terus berupaya tetap bertahan di tengah pandemi tanpa mengadakan event. Padahal, event bisa meningkatkan pengunjung, namun pihaknya memilih kondisi benar-benar membaik dahulu.
“Tadi ada yang ngomong ibu mau bikin apapun terserah, saya bilang enggak dulu. Mengadakan event saat ini kurang tepat,” katanya.
Peninjauan yang dilakukan oleh Kepala Kabaharkam Polri Arief Sulistyono membuat Fifi bernapas lega, karena dari hasil evaluasi tidak ada yang dikhawatirkan.
Protokol kesehatan yang disiapkan sejak awal sudah sangat bagus. Bisa dilihat dari tiap pintu masuk disiapkan scan barcode peduli lindungi, masker, handsanitizer, dan cek suhu.
“Tadi nggak ada koreksi satu pun semuanya sudah sempurna, saya sangat bangga dan berterimakasih,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News