GenPI.co Jatim - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur menilai sudah saatnya rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mengalami kenaikan.
REI Jatim mengusulkan kenaikan harga sebesar 7 persen pada tahun ini. Kenaikan tersebut dilandasi atas tingkat inflasi.
"Kami berharap pada tahun 2022 harga rumah subsidi ada kenaikan. Kami mengusulkan kenaikan 7 persen berarti Rp162 juta dari harga yang selama ini, yakni Rp155 juta berdasarkan tingkat inflasi," kata Sekretaris REI Jatim Andi Rahmean Pohan, Jumat (11/2).
Tahun 2021 inflasi sektor konstruksi tercatat sebesar 14 persen. Andi Rahmaen menyebut, inflasi tersebut didapat dari sejumlah bahan bangunan, seperti komponen besi yang mengalami kenaikan.
"Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR selama ini melihat inflasi secara keseluruhan yang nilainya sebesar 3 sampai 4 persen. Tapi, dari keseluruhan itu ada bawang, cabai yang tidak berhubungan langsung dengan konstruksi," jelasnya.
Andi menyebut, kenaikan yang diusulkan tersebut terbilang moderat. Karena bila dihitung dari inflasi sektor konstruksi bisa mencapai 20 persen.
"Tetapi, kami tahu bahwa daya beli masyarakat belum meningkat 100 persen yang disebabkan oleh adanya pandemi," katanya.
Pun demikian, Andi menyebut, usulan tersebut belum mendapat lampu hijau dari pemerintah.
Namun, dia yakin kenaikan dengan besaran tersebut tidak akan memengaruhi proyek pembangunan rumah tahun ini.
"Namun, dari segi pengusaha akan sedikit mengerem laju penjualan. Dengan asumsi dia harus berhitung terhadap komponen-komponen biaya yang mengalami kenaikan," katanya.
"Sedangkan kalau berhenti menyebabkan cash flow perusahaan akan terganggu. Jadi, ritme akan tetap berjalan tapi tidak akan sesuai harapan," imbuhnya.
Pihaknya berharap bulan depan keputusan mengenai kenaikan harga rumah dan juga pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bisa cepat selesai.
Selama ini REI mengeklaim mempunyai peran yang cukup signifikan dalam mewujudkan target 1 juta rumah murah bersubsidi.
Tahun ini REI berharap bisa membangun 12 ribu hingga 15 ribu unit rumah. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News