Pengusaha Tahu di Kediri Menjerit, Tak Punya Banyak Pilihan

16 Februari 2022 13:00

GenPI.co Jatim - Pengusaha tahu di Kabupaten Kediri mengeluhkan harga kedelai yang semakin mahal.

Mereka terpaksa mengurangi produksi. Pengusaha tahu di Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri misalnya, terpaksa menekan produksi hingga 200 kilogram.

"Kalau di hari normal sehari bisa hingga 400 kilogram. Saat ini, rata-rata 300 kilogram. bahkan hari ini 200 kilogram," ujar Pemilik CV Gudange Tahu Takwa (GTT) Gatot Siswanto, Selasa (15/2).

BACA JUGA:  2022, Senyum Pengusaha Kafe dan Restoran di Jatim Mengembang Lagi

Harga kedelai yang menjadi bahan baku tahu terus naik. Dua pekan terakhir mencapai Rp11 ribu per kilogram, bahkan pernah di harga Rp12 ribu per kilogram.

Naik jauh dari normalnya yang hanya dikisaran Rp9.500 rupiah per kilogram.

BACA JUGA:  Nyaman, Banyak Pengusaha Asal Jepang Disebut Kerasan di Surabaya

Gatot mengaku tak berani mengurangi kualitas bahan baku, sebab bisa berimbas pada hasil produksi.

Pilihannya adalah dengan rencana menaikkan harga tahu produksinya.

BACA JUGA:  Wagub Jatim Sebut Pengusaha Punya Peran Penting Buat Desa

"Dengan harga kedelai saat ini, tentu saja harga jual produk kami berupa tahu terpaksa juga kami naikkan. Semula harga per biji tahu Rp900, sekarang naik menjadi Rp1.000," kata dia.

Selain harga bahan baku, Gatot menyebut, penerapan pembatasan juga memengaruhi produksi tahu miliknya.

Dia telah mengurangi produksi sejak awal pandemi Covid-19. Keputusan tersebut terpaksa diambil menyusul banyaknya gerai di sejumlah daerah tutup seperti di Surabaya dan Malang.

Sebenarnya, kondisi sempat membaik pada November 2021. Dia mulai kembali meningkatkan produksi tahu perlahan.

Namun, dengan peningkatan status level PPKM saat ini, Gatot mulai bersiap-siap mengurangi produksi.

"Bulan November 2021 itu, ekonomi mulai normal lagi hingga ada imbauan dari pemerintah ada penutupan lagi, omzet turun lagi," kata dia.

Kondisi ini membuat UMKM seperti dirinya harus memutar otak agar biaya produksi tidak mengalami kerugian terus.

"Untuk tenaga kerja, tidak ada PHK hanya pengurangan jam kerja saja," tegasnya.

Dia berharap ada kebijakan daripemerintah yang dapat membantu pengusaha tahu seperti dirinya, terutama harga kedelai. Gatot meminta harga kedelai bisa segera stabil.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengetakan terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait harga kedelai.

"Kami komunikasi terus dengan teman-teman di pusat, kalau nanti memang harus berkirim surat kami siap. Kalau kedelai, karena memang impornya sudah mahal," kata Tutik. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM