Mencengangkan! ini Total Transaksi E-Peken Surabaya

18 Februari 2022 03:00

GenPI.co Jatim - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya mencatat total transaksi aplikasi E-Peken Surabaya selama Januari hingga pertengahan Februari 2022 mencapai Rp3,34 miliar.

Kepala Bidang (Kabid) Distribusi Perdagangan Devie Afrianto mengatakan, selama sebulan penuh pada Januari 2022, total transaksinya mencapai Rp480 juta, atau apabila dipersentasekan dari Januari ke pertengahan Februari, ada peningkatan sekitar 500 persen.

"Itu jumlah transaksi dari 5.481 ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berbelanja di Toko Kelontong, yang terdaftar di Peken Surabaya," kata Devie tertulis, Kamis (17/2).

BACA JUGA:  Perajin Tempe Pusing Tujuh Keliling, Pemasukan Semakin Menipis

Aplikasi Peken Surabaya kurang lebih terdapat 500 pedagang toko kelontong, mereka telah terdaftar dan terverifikasi oleh Dinkopdag Surabaya.

Mayoritas, pedagang di aplikasi ini menjual berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, telur, dan gula.

BACA JUGA:  Warga Surabaya Bersiap, Tempe dan Tahu Bakal Hilang dari Pasaran

Tak hanya itu, di toko kelontong yang terdaftar di Peken Surabaya, juga menyediakan berbagai produk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Pahlawan, di antaranya seragam, kue, minuman dan lain sebagainya yang dijual di Sentra Wisata Kuliner (SWK).

"Semua yang dibutuhkan ada di aplikasi Peken Surabaya. Misal, butuh sembako, bisa langsung dipesan, kemudian ada pula baju batik yang biasa dipakai hari kamis dan jumat, itu juga ada. Nah, para ASN banyak yang suka. Ada juga sepatu, bahkan ada token listrik, pembayaran air PDAM dan lain-lain," jelas Devie.

BACA JUGA:  Harga Naik, Pedagang Kedelai di Surabaya Hanya Bisa Pasrah

Devie memastikan, kualitas produk yang dijual di aplikasi Peken Surabaya tidak kalah bersaing dengan barang yang dijual di toko ritel modern, termasuk soal besaran harga, pengemasan dan pelayanan.

"Syukur-syukur, kalau bisa lebih murah dari toko ritel modern, malah semakin laris manis. Jadi, para pedagang terus kami fasilitasi ketika kulakan, mereka (toko kelontong dan UMKM) bisa mendapatkan harga terbaik. Supaya dapat bersaing," ujarnya.

Untuk dikethaui, selama ini pengguna Peken Surabaya adalah ASN Pemkot Surabaya. Namun, direncanakan aplikasi ini akan dikembangankan hingga bisa digunakan masyarakat umum. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM