GenPI.co Jatim - Pemkot Malang berencana kembali melakukan operasi pasar minyak goreng.
Komoditas yang termasuk bahan pokok tersebut masih sulit didapatkan di Kota Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, operasi pasar tersebut menyasar kelurahan.
Rencananya, operasi pasar minyak goreng tersebut akan di mulai pekan depan. Namun, sebelumnya Sutiaji terlebih dahulu berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk mengetahui lokasi yang menjadi prioritas.
"Kami selalu melakukan moniroting dan koordinasi dengan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo), stok maupun persediaan minyak goreng di Kota Malang seperti apa," ujarnya, Jumat (18/2).
Sutiaji telah menghitung perkiraan kebutuhan minyak goreng di wilayahnya berdasarkan jumlah penduduk yang mencapai 250 ribu jiwa
"Berarti perbulan paling tidak harus ada 250 ribu liter minyak. Minimal," katanya.
Dia menjelaskan, berdasarkan operasi pasar sebelumnya yang dilakukan bersama Bulog saat ini harga minyak sudah mendekati harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp14.000.
Politikus Partai Demokrat itu menyebut jika kelangkaan minyak ini bukan disebabkan karena proses distribusi yang lambat. Melainkan karena penurunan harga yang drastis, sehingga masyarakat panic buying.
"Sebetulnya tidak ada masalah dengan distribusi, karena harganya yang murah masyarakat mulai memborong minyak," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News