GenPI.co Jatim - Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta kepada distributor minyak goreng agar tak melakukan penimbunan.
Jika ditemukan penimpunan atau arus distribusi yang tersendat, Kemendag tak segan untuk mengambil tindakan.
"Kalau mereka (oknum distributor, red) masih mau mengganggu rantai distribusi, saya kirim (suplai, red) langsung (ke pasar, red)," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan di Surabaya, Selasa (22/2).
Kemendag saat ini memang tengah rajin turun ke pasar untuk menyuplai minyak goreng curah secara langsung.
Terdapat 26 lokasi pasar di Jawa Timur yang menjadi prioritas arus distribusi minyak goreng.
Oke mengaku akan terus memantau pasokan minyak goreng di pasaran. Apabila masih terhambat masuk ke pasar, pihaknya akan melakukan pemeriksaan alasan keterlambatan suplai.
"Distributor mana, kalau belum juga bergerak itu barang, kami gerakkan dengan harga kami," ujarnya.
Lancarnya distribusi ini penting untuk menjamin agar para pedagang tetap bisa mendapatkan untung dari hasil penjualan minyak goreng.
"Dengan skema ini, saya pastikan pedagang dapat Rp1.000 per liter," ujarnya.
Oke juga menyebut telah berkomunikasi dengan Pemprov jatim untuk terus mengawasi secara ketat ketersedian minyak goreng di pasaran.
Oke menegaskan, pasokan distribusi minyak goreng ke pasaran harus lancar dan tak boleh ada keterlambatan.
Ketersedian barang dan permintaan harus berjalan seimbang, sehingga margin keuntungan pedagang terus mengalir.
"Kami pastikan (minyak goreng) tersedia dengan harga dan keuntungan pedagang yang kami maksimalkan," tegasnya.
Sementara itu, Oke mengaku, hingga saat ini pemerintah pusat sudah menggelontor minyak goreng sebanyak 22 juta liter ke Jawa Timur, melalui Kota Surabaya.
"Minyak goreng harga terjangkau itu sudah tersedia di Jawa Timur, sudah beredar," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News