Diskopindag Kota Malang Gerojok Minyak Goreng, UMKM Terbantu

GenPI.co Jatim - Kelangkaan minyak goreng dampaknya sangat dirasakan oleh pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Malang.

Sebagai respons kelangkaan minyak goreng, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mendistribusikan minyak goreng bersama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI).

Pihaknya menyalurkan minyak goreng sebanyak 24.000 liter secara bertahap dari Kementerian Perdagangan yang menunjuk PT PPI sebagai distributor.

BACA JUGA:  Persada, Aplikasi Bikin Wajib Pajak Nakal di Malang Tak Berkutik

Distribusi minyak goreng tersebut menyasar 600 produsen tempe, yang mendapat kesempatan untuk memenuhi kebutuhan minyak harian mereka sebanyak 400 liter.

Kepala Diskoperindag Kota Malang Sailendra mengatakan program ini sudah berjalan sejak pekan lalu. Akan tetapi, khusus untuk Sentra Industri Tempe Sanan, disebutkan jika distribusi minyak dilakukan dalam bentuk curah.

BACA JUGA:  Perajin Keripik Tempe di Kota Malang Dapat Kabar Baik, Hamdalah

Masyarakat Sanan, mendapatkan jatah minyak goreng dengan membawa jeriken sendiri, sesuai permintaan dari Sailendra yang meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk minyak dalam kemasan.

“Kami minta kepada Kementerian Perdagangan untuk membantu industri kecil untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng. Kali ini, bentuknya curah jadi mereka harus membawa jerigen,” ucap Sailendra, Jumat (25/2).

BACA JUGA:  Kendarai Sepeda, Sutiaji ke Sanan, Salurkan Minyak Goreng

Untuk harga yang diberikan yakni sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp11.000 per liternya. Para pelaku UMKM yang membeli minyak goreng curah tidak ada batasan maksimalnya. Hal itu dilakukan agar kebutuhan minyak bagi pelaku industri bisa tetap terpenuhi.

“Ini kan bukan untuk kebutuhan rumah tangga ya, tapi ini untuk kebutuhan produksi pengrajin tempe. Sehingga nanti biar diatur oleh paguyuban dan sebetulnya nggak ada kuota. Sesuai dengan kebutuhan produksi mereka,” tuturnya. (*)