Harga Kedelai Naik, Produsen Tempe Ambil Langkah Terakhir

26 Februari 2022 19:00

GenPI.co Jatim - Kenaikan harga kedelai membuat produsen tempe di sentra industri tempe Sanan Kota Malang memutar otak, bagaimana caranya usaha mereka tetap bertahan.

Walhasil mereka pun mengambil langkah terakhir, yakni mengubah ukuran tempe lebih kecil.

Cara ini dilakukan salah satu produsen tempe, Sulistyowati yang memilih memperkecil ukuran tempe supaya tetap bisa produksi dan menghidupi pegawainya.

BACA JUGA:  Kendarai Sepeda, Sutiaji ke Sanan, Salurkan Minyak Goreng

“Biasanya ukuran tempe 9 cm. Tapi sekarang kedelai naik saya kecilkan jadi 7 cm,” ucap Sulis pada GenPi.co Jatim, Sabtu (26/2).

Kendati demikian, memperkecil ukuran juga tetap tidak memberikan keuntungan yang signifikan baginya. Sebab, harga kedelai yang awalnya Rp7.000 melonjak menjadi Rp12.000 mengakibatkan biaya produksi meningkat.

BACA JUGA:  Diskopindag Kota Malang Gerojok Minyak Goreng, UMKM Terbantu

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Sailendra mengatakan jika para pelaku industri kecil menengah (IKM) di sentra industri Tempe Sanan tetap berusaha bertahan di tengah kenaikan harga kedelai. Salah satunya mengurangi ukuran tempe serta melakukan perubahan kenaikan harga produksi kedelai baik tempe maupun keripik.

"Alhamdulillah produksi tempe maupun keripik tempe produk Malang memiliki marketnya yang kuat. Berapapun harga yang dijual, rasanya masyarakat masih minat," ujar Sailendra.

BACA JUGA:  Lowongan Kerja Surabaya, Ada yang Bergaji Rp5 Juta lho

Sementara itu, dalam pantauannya, kontrol harga kedelai dan ketersediaan kedelai yang berdampak pada produksi tempe maupun keripik tempe. Oleh karena itu pihaknya terus melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kemendag RI.

"Perkiraan akan normal kembali belum tahu. Saya belum dapat informasi lagi dari Kementerian Perdagangan," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM