Kabar Baik Ekonomi di Kota Malang, Hamdalah

27 Februari 2022 12:30

GenPI.co Jatim - Perekonomian Kota Malang terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan pasca pandemi covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Malang 2021 mencapai 4,21 persen.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya, di mana sempat terkontraksi hingga -2,26 persen tidak lepas dari kerja keras seluruh komponen hexa helix pemangku kepentingan di Kota Malang.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Naik, Produsen Tempe Ambil Langkah Terakhir

Termasuk di dalamnya buah dari berbagai upaya kebijakan stimulus ekonomi, keteguhan untuk terus membangun infrastruktur terintegrasi hingga jaring pengaman sosial di masa-masa sulit pandemi sepanjang kurun waktu 2020-2021.

Wali Kota Malang Sutiaji menyambut baik capaian pertumbuhan ekonomi yang menurutnya melebihi prediksi awal pada kisaran 3,5 persen hingga 4 persen.

BACA JUGA:  Diskopindag Kota Malang Sampaikan Kabar Melegakan, ini Katanya

"Tentu perlu kita syukuri. Mari jaga momentum baik ini dengan terus berkolaborasi menguatkan sendi perekonomian dan menjaga kondusivitas wilayah,” terang Sutiaji, pada keterangan tertulisnya, Minggu (27/2).

Berdasarkan publikasi Kota Malang Dalam Angka (MDA) Tahun 2022, diketahui bahwa nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Kota Malang juga naik dari Rp72,16 triliun (2020) menjadi Rp76.62 triliun (2021).

BACA JUGA:  Gubernur Khofifah Pastikan Stok Daging Aman, Pedagang Tenang

Sektor perdagangan besar dan eceran masih menjadi kontributor terbesar PDRB, yakni 29,09 persen disusul Industri pengolahan sebesar 26,72 persen dan konstruksi sebesar 12,39 persen.

Sedangkan angka inflasi year on year (y-o-y) terkendali pada kisaran 1,75 persen dan menjadi indikasi bahwa daya beli masyarakat mulai pulih.

Orang nomor satu di Pemkot Malang itu meminta seluruh pihak tetap waspada karena pandemi belum berakhir. Dampak penyebaran Omicron dan dinamika jelang tahun politik yang acap memunculkan tantangan kondusivitas, ditambah peta geopolitik dunia yang sedang memanas. Beberapa hal tersebut perlu diantisipasi.

Untuk itu, Sutiaji memiliki strategi kunci untuk mempeetahankan pertumnuhan ekonomi dengan menguatkan ekonomi kerakyatan, digitalisasi usaha mikro kecil san menengah (UMKM), wisata berdaya saing dan SDM ekonomi kreatid.

"Hal tersebut juga didukung dengan ekosistem dan infrastruktur yang baik. Kita optimis bangkit bersama,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM