GenPI.co Jatim - Zuli Kristanti, ibu rumah tangga asal Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini terbilang sukses berternak lebah klanceng.
Omzet ibu satu anak itu kini mencapai jutaan rupiah. Produksi madu dari budi daya lebah klanceng miliknya sudah menembus pasar Hongkong.
Awalnya, Zuli mengaku tak sengaja melakukan budi daya lebah klanceng. Hobinya menanam bunga dan sayuran justru membawanya menekuni bisnis tersebut.
Perempuan 31 tahun itu memutuskan untuk terjun di dunia budi daya lebah klanceng pada 2019 lalu.
Dia belajar kepada temannya yang lebih dulu terjun di usaha madu. Dari ketekunannya belajar dan modal seadanya, Zuli pun memberanikan diri memulai bisnis ini.
Zuli pun memutuskan untuk menanam beberapa jenis bunga dan sayuran yang menjadi makanan tawon klanceng.
Alumni Universitas Negeri Jember itu menggunakan wahana beberapa potongan bambu dan tempayan sebagai media budi daya lebah klanceng.
Pertama tak langsung lancar, serangan hama, seperti ulat dan belatung sempat membuat panen madu kurang maksimal.
Namun berkat keuletan dan semangat pantang menyerah, saat ini usahanya berkembang pesat.
Bahkan, sejak tahun lalu dia mempunyai tempat budi daya lebah klanceng yang cukup besar di Kabupaten Pasuruan, Gresik dan wisata petik madu di Kabupaten Ponorogo.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Muhammad Sailendra berkomitmen untuk membantu budi daya madu klanceng.
Pihaknya siap membantu kebutuhan Zuli, seperti pengemasan dan pemasaran atau perluasan pangsa pasar.
“Kami juga akan coba menggandeng atau melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang agar lebih optimal. Pada intinya kami siap membantu setiap usaha yang dijalani warga," ujarnya mengutip dari laman resmi Pemkot Malang.
Diskoperindag Kota Malang menyediakan ruang konsultasi bagi UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News