BRI Disebut Punya Peran Besar Tingkatkan Inklusi Keuangan

12 Maret 2022 18:30

GenPI.co Jatim - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, selaras dengan isu prioritas yang diusung Presidensi G20. 

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan inklusi keuangan salah satunya dengan meningkatkan pelayanan di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). 

Melalui AgenBRILink bank BUMN ini berupaya terus menjangkau masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA:  Mudah Layanan, BRI Gandeng Ayoconnect Olah Open Banking

Selain itu, pihaknya juga bersama dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) terus mengakselerasi produk dan layanan melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM).

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo didampingi oleh Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto datang langsung mengunjungi salah satu AgenBRILink dan co-Location SenyuM di Unit Sengkol, Lombok, Jumat (11/3). 

BACA JUGA:  BRI Jaga Kesetaraan Remunerasi, Tidak Ada Bias Gender

Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kehadiran co-location SenyuM ini menambah kelengkapan produk dan layanan keuangan BRI. Sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024.

“BRI memiliki peran besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Sumbangsih BRI dibuktikan oleh kinerja perseroan yang terus fokus meningkatkan pembiayaan ke segmen UMKM hingga mencapai 85 persen pada 2025. Ini kontribusi yang tinggi,” ujarnya.

BACA JUGA:  Holding Ultra Mikro Luncurkan Program Brigade Madani

Program co-Location SenyuM ini diklaim memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Tabungan BRI Simpedes UMi, Pinjaman Gadai dan Tabungan Emas, serta layanan back office mendukung transaksi. 

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengaku telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung semua itu. 

Dirinya mengatakan, Mantri BRI yang bertugas sebagai penyuluh digital. “Mereka menjadi tenaga pemasar mikro yang terjun ke masyarakat memberikan edukasi dan literasi keuangan,” jelasnya.

Data yang diungkapkan, jumlah Mantri BRI saat ini sudah tersebar di 69.741 desa diseluruh Indonesia, dengan totalnya mencapai 31 ribu orang. 

Sementara itu, sebanyak 65,5 perseb atau sekitar Rp617,8 triliun dari total portofolio penyaluran kredit BRI juga telah menerapkan prinsip ESG. Jumlah tersebut meningkat kurang 12,2 perseb year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai sebesar Rp550,4 triliun.

Sebagai informasi, SenyuM adalah Sentra Layanan Ultra Mikro, kantor satu atap antara BRI-Pegadaian-PNM yang memudahkan nasabah dari ketiga perusahaan untuk dapat melakukan transaksi sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Perbedaan utama layanan Co-location SenyuM dibandingkan dengan kantor BRI Unit biasa, yakni nasabah Pegadaian dan PNM dapat bertransaksi sekaligus menabung di kantor yang sama. Begitu juga sebaliknya, bagi nasabah BRI yang ingin melakukan gadai atau membuka tabungan emas bisa dilakukan melalui di co-location SenyuM.

Untuk kantor Wilayah (Kanwil) Denpasar saat ini memiliki tujuh kantor unit SenyuM dan akan terus ditambah. Setelah Holding UMi resmi terbentuk, perseroan juga terus mengakselerasi jumlah co-Location SenyuM. Saat ini, jumlahnya mencapai 420 unit yang tersebar di seluruh Indonesia dengan omset gadai dan cicil emas mencapai Rp20,1 miliar. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM