GenPI.co Jatim - Pencinta tanaman hias ada angin segar. Bank Indonesia (BI) Provinsi Jatim menyebut potensi ekspor tanaman hias masih cukup besar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto mendorong pengelola sentra tanaman hias di Gresik untuk menjajaki pasar ekspor.
Data World Integrated Trade Solution (WITS) menyebut permintaan tanaman hias global sangat tinggi sejak 2017.
"Bahkan, berdasarkan analisis Reveal Symmetric Comparative Advantage (RSCA), ekspor tanaman hias Jawa Timur masuk dalam kategori unggul-surplus. Hanya saja masih terbatas," ujarnya, Selasa (15/3).
Budi menyebut, saat ini tugas Bank Indonesia menjaga stabilisasi nilai rupiah. Sejumlah program strategi bauran kebijakan moneter dan fiskal khususnya dalam memperkuat net ekspor barang diterapkan.
Pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan ekspor produk asli Indonesia.
Budi mengungkapkan, sentra tenaman hias di Gresik yang ada di 6 desa juga memiliki potensi dijadikan sebagai desa wisata.
"Pengembangan desa wisata Gresik berbasis tanaman hias dapat merujuk pada pengembangan Desa Wisata Edelweiss di Desa Wonokitri Kawasan Bromo Tengger Semeru yang mengintegrasikan natural dan cultural tourism," katanya.
Menurutnya, sejumlah sentra tanaman hias itu bisa mencontoh Kampung Flory Sleman yang sukses membangun Community Based Tourism (CBT). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News