BRI dan PPATK Lakukan Aksi Keren Peringati 2 Dekade APU PPT

19 Maret 2022 18:30

GenPI.co Jatim - BRI menunjukkan komitmen pemberantasan pencucian uang serta pendanaan terorisme di Indonesia, salah satunya dengan mendukung acara yang digelar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Bank milik negara itu ikut kegiatan menanam 10.000 pohon mangrove dalam peringatan 20 Gerakan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Indonesia di Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (15/3).

Hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Sekdaprov Bali Dewa Made Indra, Jajaran Muspida Provinsi Bali, Kepala OJK Bali Nusa Tenggara Giri Tribroto, Kepala Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, dan BRI Denpasar.

BACA JUGA:  BRI Sukses Jalankan Transformasi Digital, Hasilnya Positif

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengungkapkan komitmennya untuk melaksanakan program APU PPT.

Pihaknya wajib mengidentifikasi dan mencegah terjadinya praktik pencucian uang, khususnya di bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup (green financial crime).

BACA JUGA:  BRI Dukung Langkah OJK Soal Fintech, Regulasi yang Sudah Ditunggu

“Upaya pencegahan green financial crime tersebut telah selaras dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam penerapan Green Economy," ujarnya.

Kegiatan menanam pohon, kata dia, meruapakan suatu bentuk kepedulian dari BRI beserta stakeholder untuk mendukung penerapan sustainable finance dan green economy di Indonesia.

BACA JUGA:  Lounge BRI Svarga Hingga Experience Expo Ikut Meriahkan MotoGP

BRI menerapkan praktik sustainable finance dengan mengintegrasikan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate.

“Kami juga terus berkomitmen untuk memberikan ekonomi maupun social value bagi seluruh pemangku kepentingan," katanya.

Ahmad menyebutkan, saat ini tengah mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.

Tentunya dengan berbagai kegiatan yang dapat memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya.

Dia menambahkan, kegiatan penanaman mangrove ini merupakan salah satu contoh implementasi program TJSL BUMN pada sektor lingkungan.

Ahmad optimistis penanaman 10.000 Mangrove akan membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Mangrove dapat mengurangi dampak perubahan iklim karena mampu menampung karbon hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis daratan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM