Jatim.GenPI.co - Pemkot Surabaya, melalui Dinas Perdagangan menggelar operasi pasar sebagai upaya menjaga stabilitas harga di pasar saat Ramadan hingga Idul Fitri.
Operasi pasar itu digelar Disdag Kota Surabaya di 31 Kecamatan yang tersebar di Kota Pahlawan.
BACA JUGA: Asyik, Santri di Madiun Dapat Modal Dari PT INKA, Lancar Usahanya
Kepala Disdag Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan operasi pasar sudah dimulai di dua kecamatan yakni Krembangan dan Semampir pada Senin (12/4) kemarin.
"Sebenarnya ada dua program yang dilakukan untuk menstabilkan harga, terutama selama Ramadan, yaitu operasi pasar dan juga ada sidak pasar yang sudah berjalan hingga saat ini," katanya.
Lanjutnya, di setiap kecamatan akan ada dua titik operasi pasar. Tapi tidak menutup kemungkinan akan ditambah, jika ada permintaan dari pihak kecamatan.
Sampai saat ini sudah ada lima kecamatan yang minta tambahan titik operasi pasar, yaitu Tandes, Sukolilo, Wonocolo, Karang Pilang, dan Rungkut.
Menurut Wiwiek, komoditas yang biasa dijual berbeda-beda, disesuaikan dengan data Disdag tentang kebutuhan warga di lokasi operasi pasar.
Namun begitu, biasanya yang dijual saat operasi pasar itu adalah beras, minyak, gula, telur, bawang putih, bawang merah, ayam, cabai rawit, dan sayuran.
"Harganya sama atau bahkan lebih murah dari pasaran. Kami menjual gula Rp11.800 dan beras hanya Rp9.200 per kilogram, komoditas yang lain juga di bawah harga pasar," ujarnya.
BACA JUGA: Harga Daging Ayam Merangkak Naik, Dilema Pasar Sambut Ramadan
Wiwiek juga memastikan hingga saat ini harga sembako di Kota Surabaya masih stabil.
"Kalau ada yang mengatakan bahwa harga daging naik, itu sebenarnya tidak. Kalau masuk pasar lalu ketemu dengan harga daging Rp110 ribu, itu berarti daging yang sudah bagus, lemak-lemaknya sudah dihilangkan dan itu tidak ada kenaikan selama seminggu atau sebulan ini," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News