GDTC Maroko Kucurkan Dana di Jatim, Totalnya Rp 8,5 Triliun

09 Mei 2021 09:30

Jatim.GenPI.co - Pemprov Jatim menjalin kerjasama dengan Group of Development Technologies and Construction Companies (GDTC) Maroko. 

Bentuknya, pendanaan sebesar Rp 8,5 triliun disepakati sebagai bentuk pembangunan di wilayah setempat. 

BACA JUGA: Pemkot Kediri Ajak Minimarket Gandeng UMKM Pasarkan Produksi

"Ini momen penting, dan saya harap seluruh pihak bisa memanfaatkannya dengan baik," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Gedung Grahadi, Sabtu (8/5).  

Beberapa proyek yang masuk dalam pendanaan ini, diantaranya proyek pengembangan pelabuhan terminal umum di Kota Probolinggo dengan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) senilai Rp 2,1 triliun

Proyek lain seperti pembangunan dan pengoperasian pengolahan air di Kawasan Industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE), Maspion dan NIP dengan PT Air Bersih Jatim senilai Rp 347 miliar. 

Lalu proyek pembangunan Puspa Agro dengan PT Jatim Grha Utama senilai Rp1.783.111.250.000.

Ada lagi proyek pembangunan kawasan wisata, 'Ngawi Planetarium Agro Park' dengan PD Sumber Bhakti senilai Rp 125 miliar. 

Kemudian proyek pembiayaan bisnis jasa sterilisasi ultimate EBM dan X-Ray dengan PT Kasa Husada senilai Rp300 miliar.

Terakhir proyek pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo dengan PT Trans Jawa Paspro senilai Rp 1.506.313.971.600, serta proyek pembangunan Tol Krian Legundi dengan PT Waskita Bumi Wira senilai Rp2.431.000.000.000.

Kesepatan ini selanjutnya ditindaklanjuti denan persetujuan degan tujuh proyek. 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, pertumbuhan realisasi investasi Jatim mengalami pertumbuhan signifikan pada 2020 di masa pandemi COVID-19, yaitu 33,8 persen, dibandingkan 2019 sebesar 14,3 persen.

Sedangkan dari segi makro ekonomi, Jawa Timur menyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,62 persen.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mengalami kontraksi sebesar 0,44 persen yang didominasi oleh sektor industri 30,94 persen, perdagangan 18,68 persen dan pertanian 10,84 persen.

BACA JUGA: Kapsoora, Sandal Kulit Vegan yang Utamakan Kenyamanan

Emil berharap, kesepakatan ini akan menjadi peluang tumbuhnya pembangunan perekonomian di Jatim. 

"Jadi, ini langkah awalnya. Nanti akan ada pembahasan lanjutan yang tentunya akan dibahas secara teknis," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM