Jatim.GenPI.co - Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Hasto Wibowo mengatakan pihaknya bisa mendapatkan pasokan elpiji dan Sulphur dari Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC).
Kepastian ini setelah perusahaan plat merah itu menandatangani Sales Confirmation Agreement Elpiji dan Sulphur. Dengan kerjasama ini akan memastikan keamanan pasokan elpiji secara nasional.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Berharap Target PTSL 2021 Terealisasi 100 Persen
Hasto menyebut, pasokan elpiji ini diproyeksikan akan terus meningkat setiap tahun. "Saat ini balance kebutuhan impor elpiji nasional mencapai 6 juta ton per tahun," ujar Hasto.
"Harapannya dengan kerja sama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan," imbuhnya.
Ke depan ia berharap perjanjian ini dimungkinkan untuk diperpanjang setiap tahunnya. Namun tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.
"Kerja sama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk elpiji dan Petrokimia yang dibeli langsung dari produser," katanya.
Hasto mengungkapkan, pihaknya memang berharap kerja sama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk elpiji dan petrokimia. "Dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia, serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN," katanya.
Senior President International Relations ADNOC, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerja sama strategis dengan Pertamina.
BACA JUGA: 2 BUMN Jalin Kerjasama Maksimalkan Penyerapan Pupuk Nonsubsidi
"Sebagai salah satu produsen elpiji, minyak mentah dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia," katanya.
Sementara itu, kebutuhan elpiji nasional di tahun 2022 diperkirakan mencapai 8.30 juta ton, meningkat menjadi 9.12 juta ton di tahun 2023, dan 10.01 juta ton pada tahun 2024. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News