Ketiadaan Resi Gudang, Petani Jember Berurusan dengan Tengkulak

06 Juni 2021 02:00

Jatim.GenPI.co - Petani di Jember masih berada di bawah bayang-bayang tengkulak. Tidak adanya gudang ditengarai membuat tengkulak leluasa memainkan harga. 

Wakil Bupati Jember M. Balya Firjan Barlaman tak menampik hal tersebut. 

BACA JUGA: Asetnya Dikembalikan, Wali Kota Eri Malah Serahkan ke UMKM

"Keluhan petani soal ketiadaan gudang menyebabkan mereka dalam kendali tengkulak, seperti keluhan para petani kopi," ujarnya, Sabtu (5/6). 

Ia berjanji segera berkordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk kembali mengaktifkan sistem resi gudang (SRG). 

"Ini merupakan kesempatan untuk memanfaatkan SRG dengan maksimal,” katanya. 

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat berkunjung ke Jember menyayangkan SRG yang telah vakum selama empat tahun belakangan ini.  

Padahal resi gudang ini dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan petani. 

"SRG merupakan instrumen tunda jual, sehingga kalau harga turun, petani bisa menyimpan hasil panennya di SRG selama beberapa bulan dan komoditas itu akan dijual ketika harga naik," ujarnya. 

BACA JUGA: Crazy Rich Malang Ungkap Cerita Masa Kecilnya, Mengejutkan..,.

Dengan adanya barang yang disimpan di SRG, lanjut Jerry, petani dapat mengajukan pinjaman kepada perbankan sehingga manfaatnya cukup besar bagi para petani.

"Untuk itu, kami berharap Pemkab Jember dan forkopimda bisa memaksimalkan pemanfaatan SRG, sehingga diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terkait adanya resi gudang tersebut," katanya. (ant)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif
jember   resi gudang   tengkulak   petani   kopi  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM